Suara.com - Harga emas dunia pada hari Jumat (29/9/2023) drop atau anjlok ke level terendah sejak bulan Februari tahun ini. Lantas apa faktor yang membuat logam mulia kehilangan kekuatannnya?
Harga emas bersiap untuk penurunan bulanan terbesarnya, berada di sekitar level terendah dalam enam bulan di tengah prospek kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjelang angka inflasi AS yang akan dirilis pada bulan ini.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi US$1,866.41 per ounce pada Jumat, meski demikian posisi ini mengalami penurunan hampir 4 persen bulan ini dan penurunan kuartalan kedua berturut-turut. Begitu juga dengan emas berjangka yang dibandrol pada level US$1.883,50.
Dolar AS melemah dari level tertingginya dalam 10 bulan, sementara imbal hasil Treasury turun dari level tertingginya dalam 16 tahun. Namun keduanya masih menuju kuarter terbaik mereka dalam empat pertandingan.
Perekonomian AS mempertahankan laju pertumbuhan yang cukup solid pada kuartal kedua dan aktivitas tampaknya meningkat pada kuartal ini.
Presiden Federal Reserve Bank of Richmond Thomas Barkin mengatakan pada hari Kamis bahwa tidak jelas apakah diperlukan lebih banyak perubahan kebijakan moneter dalam beberapa bulan mendatang.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan, yang dihargai dalam dolar AS dan tidak menghasilkan bunga apa pun.
Pasar menunggu indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi bulan Agustus, ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT (19.30 WIB).
Harga perak di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$22,65 per ounce, namun juga berada pada bulan terburuk dalam tujuh bulan terakhir.
Baca Juga: Terus Anjlok, Harga Emas Antam Makin Murah Sekarang Rp576.500
Platinum naik 0,4 persen menjadi US$908,02 dan paladium stabil pada US$1.272,31. Keduanya siap untuk meraih keuntungan kuartalan jika tren ini bertahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu