Suara.com - Pandemi Covid-19 telah membuat bisnis pusat perbelanjaan seperti plaza dan mal babak belur karena sepi bak kuburan.
Kondisi ini terus terjadi meski pemerintah telah mencabut Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022.
Banyak pemilik tak sanggup lagi mengelola dan terpaksa menjualnya untuk membayar utang.
Contoh terbaru adalah dua perusahaan terbuka yang telah resmi menjual pusat perbelanjaanya. Mereka adalah PT Cowell Development Tbk (COWL) yang resmi menjual Plaza Atrium Senen pada 16 Agustus 2023 lalu dan PT Agung Podomoro Tbk (APLN) melalui anak usahanya PT Tiara Metropolitan Indah secara resmi menjual Mal Neo Soho yang berada di Grogol, Jakarta Barat pada 26 September 2023.
Kedua emiten tersebut beralasan penjualan properti ini demi bisa membayar utang.
Manajemen COWLmenyebut eksekusi terhadap hak pengelolaan gedung Plaza Atrium Segitiga Senen oleh PT Euro Tanada selaku pemegang jaminan atas fasilitas yang diberikan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk dan Qatar National Bank (Q.S.C) Singapore Branch.
"Berdasarkan Akta Perjanjian Penyerahan Piutang (Cessie) antara QNB Indonesia, Tbk dan Qatar National Bank (Q.S.C) Singapore Branch dengan PT Euro Tanada No. 49 tanggal 27Maret 2023 dibuat dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H.,M.Kn notaris di Jakarta Selatan," bunyi pengumuman tersebut.
Akibat penjualan itu, revenue atau pendapatan Cowell berkurang signifikan.
Sementara, Tiara Metropolitan Indah anak usaha APLN diketahui telah menjual 152 Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Neo Soho Grogol kepada PT NSM Asset Indonesia senilai Rp1,433 triliun.
Baca Juga: Pinjol AdaKami Akhirnya Akui Ada Penagih Utang yang Langgar SOP
Adapun dana yang diterima oleh anak usaha itu sebagian besar untuk membeli sebanyak 4.335.577 lembar saham atau 28,58 persen porsi kepemilikan saham baru yang dikeluarkan pembeli.
Sedangkan sebagian lainnya akan disetorkan kepada APLN untuk membayar sebagian utang kepada Bank Danamon (BDMN) senilai Rp850 miliar.
“Perseroan akan mendapatkan keuntungan secara keuangan yang diterima anak usaha, karena sebagian besar dana akan disetorkan kepada APLN sebagai dividen,” tulis Direktur APLN, Cesar M Dela Cruz.
Yap, fenomena mal sepi masih terjadi hingga saat ini, padahal pembatasan pengunjung saat pandemi COVID-19 sudah dicabut. Mal-mal sepi ini marak terjadi di Jakarta.
Di pusat grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat misalnya, banyak pertokoan yang tutup imbas dari pandemi dan maraknya online shopping. Pemandangan sejumlah toko yang tutup dalam waktu terkahir sudah biasa dijumpai hingga saat ini.
Begitu juga dengan Glodok City, Jakarta Barat, yang merupakan pusat perbelanjaan barang elektronik legendari di Jakarta yang kini kondisi sepi bak kuburan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga