Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespon adanya fenomena masyarakat yang mengajukan pinjaman online (pinjol) dengan modal KTP yang didapat dari Google. Dalam hal ini, OJK meminta platform pinjol untuk menginvestigasi fenomena tersebut.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman juga meminta masyarakat untuk sadar diri akan data pribadinya, agar tidak tersebar di mana-mana.
"Kami mendorong masyarakat untuk meningkatkan awareness atas pentingnya data pribadi, diantaranya berupa data KTP untuk menghindari kemudahan penyalahgunaan data dari pihak yang tidak berwenang," ujarnya yang dikutip, Kamis (12/10/2023).
Untuk mencegah hal ini terjadi, tutur Agusman, OJK telah mewajibkan platform pinjol untuk melakukan verifikasi keaslian indetitas calon Pengguna. Hal ini sesuai dengan aturan POJK 10/2022.
Adapun, Penyelenggara P2P Lending saat ini telah menerapkan KYC yang moderat dengan menggunakan teknologi.
"Diantaranya menggunakan liveness dengan meminta swafoto dari pengguna untuk memastikan kesesuaian foto dengan yang tercantum dalam identitas," kata dia.
Agusman juga meminta kepada para platform pinjol untuk meningkatkan kualitas KYC untuk dapat memitigasi adanya praktik social engineering seperti ini dan sistem elektronik yang andal yang dapat menghindari adanya praktik social engineering.
Sebelumnya, Viral di media sosial di mana terdapat orang yang mencairkan pinjol dengan KTP orang lain. KTP itu didapat pihak yang mengajukan pinjol dari Google.
Kasus viral ini diunggah oleh akun X @tanyarlfess yang memperlihatkan postingan grup Facebook bernama Loker Khusus Slawi Lebaksiu Balapulang.
Baca Juga: Tagih Utang Pinjol Pakai Sedot WC Sampai Teror Ojol, AdaKami Kena Sanksi Ringan
"Lah kok bisa diterima haha. Lumayan 1 jt, gak bakal ku bayar juga ni, modal KTP ambil dari Google lolos kan. Cobain aja iseng2 sapatau dapat juga, cek apk dikomentar," tulis postingan di grup Facebook tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat