“Penandatanganan MoU ini merupakan salah satu langkah nyata dari upaya kami untuk mewujudkan KEK Pendidikan dan Teknologi di kawasan industri Jababeka, Cikarang,” kata Sutedja Darmono.
Sutedja juga menyoroti aspek pengembangan SDM melalui KEK. Sekarang ini, ungkap dia, banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dalam mencari tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
“Hadirnya KEK, yang salah satu fokusnya adalah untuk meningkatkan kualitas SDM, diharapkan mampu menjawab tantangan bagi perusahaan yang mengalami kesulitan mencari tenaga kerja yang kompeten,” tegas Sutedja.
Merespon Pesatnya Perkembangan Teknologi
Sementara, Prof. Chairy mencermati banyaknya perusahaan yang menghadapi tantangan dalam mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi.
“Perusahaan yang gagal mengikuti perkembangan teknologi akan terancam kinerjanya bakal turun, dan gagal bersaing dengan para kompetitornya yang sudah menerapkan teknologi dalam proses bisnisnya,” papar Prof. Chairy.
Sementara, di sisi lain Prof. Chairy juga melihat masih banyak perusahaan yang belum memiliki fasilitas riset dan pengembangan sendiri.
“Ini tentu menjadi tantangan yang sangat serius bagi banyak perusahaan,” kata dia.
Prof. Chairy mengakui bahwa upaya untuk membangun fasilitas riset dan pengembangan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Baca Juga: Jababeka Ikut Majukan Sektor Kesehatan Lewat Jababeka Medical City
“Banyak perusahaan yang mungkin belum berpikir untuk mengembangkan fasilitas riset dan pengembangan sendiri. Ini baik dari sisi perangkat kerasnya, seperti mesin-mesin dan teknologinya, maupun dari sisi perangkat lunaknya, yakni SDM dan ilmu pengetahuan,” papar Prof. Chairy.
Maka, lanjut dia, kehadiran KEK Pendidikan dan Teknologi diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh banyak perusahaan yang belum memiliki fasilitas riset dan pengembangan sendiri.
Dalam sambutanya, Markus Waechter mengakui bahwa TUM Asia, termasuk TUM di Jerman, senang bisa berkolaborasi dengan Jababeka dan President University dalam mengembangkan KEK Pendidikan dan Teknologi di Jababeka, Cikarang.
“Saya menilai pengembangan KEK ini merupakan upaya yang luar biasa. Kami di TUM Asia merasa bangga bisa terlibat dalam upaya ini.” katanya.
Markus Waechter juga menyoroti bahwa pengembangan sektor pendidikan dan penerapan teknologi digital akan menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas SDM.
“Ini bisa menjadi faktor kunci bagi kalangan industri untuk melakukan transformasi bisnisnya. Dan, dunia pendidikan perlu merespon tantangan yang terjadi di dunia bisnis yang terus berubah dan membutuhkan banyak hal, seperti up-skilling, re-skilling atau new skilling,” kata Markus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025