Suara.com - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar kunjungan ke sejumlah penerima manfaat fintech peer to peer lending, atau layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi, di wilayah Jakarta.
Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar menyampaikan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai salah wujud komitmen AFPI dan seluruh anggotanya dalam mendukung pertumbuhan sektor produktif. Salah satu tujuannya adalah untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.
“Ini jadi salah satu bukti bahwa fintech peer to peer lending banyak mengarah ke pengusaha muda, terutama UMKM. Kita terus berupaya membantu pengusaha yang ingin berkembang melalui bantuan modal dan inventory financing,” ujar Entjik ditulis Kamis (19/10/2023).
Entjik mengatakan, kontribusi UMKM bagi perekonomian nasional sangatlah besar. Untuk memaksimalkan peran tersebut, pihaknya terus berupaya melakukan peningkatan inklusi keuangan kepada pelaku UMKM melalui akses pendanaan yang inklusif dari fintech.
”Fintech lending adalah salah satu kunci untuk menjawab tantangan pendanaan yang selama ini terkadang jadi penghambat UMKM untuk berkontribusi lebih terhadap perekonomian nasional,” kata Entjik.
Hingga Agustus 2023, fintech pendanaan bersama telah menyalurkan dana sebesar Rp677,51 triliun. Tercatat, lebih dari 5,3 juta UMKM yang memiliki pinjaman aktif, dengan total outstanding sebesar Rp19,3 triliun.
Kehadiran fintech lending dirasakan betul manfaatnya oleh para pelaku UMKM dalam negeri.
Salah satunya adalah UMKM yang bergerak di bidang fashion retail. UMKM yang lini utamanya ini adalah sepatu, kini mampu bersaing dengan merk sepatu terkenal.
“Kami berterima kasih kepada asosiasi fintech karena sudah membangun ekosistem yang bagus. Jadi, kami sebagai UMKM punya opsi pendanaan yang lebih banyak,” tutur Putera Dwi Karunia.
Putera mengatakan, sebelum mendapat pendanaan fintech, perusahaan yang dirintisnya sejak 2010 lalu kerap kehilangan momen untuk meningkatkan penjualan karena modal yang digunakan relatif terbatas.
Misalnya, ketika musim Lebaran atau promo-promo marketplace, dia justru kehilangan kesempatan karena stok barang yang terbatas.
“Namun, setelah dapat pinjaman pada 2020, kami lebih bisa menangkap momen-momen itu dan kami tinggal fokus pada penjualan. Alhamdulillah, sejak itu kami sudah tumbuh sekitar empat kali lipat dari sebelumnya,” ucap Putera.
Manfaat yang sama juga dirasakan Subur Hendrio, pemilik UMKM agen tisu dan kebutuhan pokok. Subur berhasil mendapatkan pinjaman fintech lending pada tiga bulan lalu dan merasakan betul peningkatan usahanya.
“Sebelumnya, barang yang dijual di toko saya sangat terbatas. Namun, setelah ada tambahan modal dari perusahaan fintech lending, saya bisa menambah stok dan varian barang untuk dijual. dengan dibantu fintech, saya semakin optimistis melayani pasar besar nasional,” ujar Subur.
Hal senada juga disampaikan Andreas Widiananto, pemilik UMKM yang bergerak di bidang usaha mozarella cheese dan butter. Andreas mengatakan, bantuan fintech lending membuatnya bisa semakin mengembangkan usaha, di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok