Suara.com - Pluang, aplikasi investasi multi-aset terlengkap di Indonesia, telah mencapai tahun keempatnya dalam melayani masyarakat Indonesia untuk mencapai impian mereka melalui berinvestasi sekaligus trading dan mengelola keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Dalam momentum ini, Pluang memperkenalkan kampanye nasional #BukaPluang Untuk Indonesia. Inisiatif tersebut mencerminkan komitmen kuat Pluang untuk menjadi platform utama yang mendukung investor dan trader Indonesia di sepanjang perjalanan investasi dan trading aset mereka.
Kampanye #BukaPluang Untuk Indonesia bertujuan meningkatkan kesadaran semua orang bahwa memanfaatkan perkembangan teknologi, membangun aset dan kekayaan bisa dilakukan oleh siapapun di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Selain itu, diharapkan inisiatif tersebut dapat mendorong para investor dan trader untuk menyusun portofolio investasi yang solid dan mampu mengurangi risiko, serta sekaligus memaksimalkan imbal hasil. Hal ini menjadi penting di tengah situasi pasar yang sulit untuk diprediksi belakangan ini.
Didirikan empat tahun lalu sebagai platform investasi emas digital, Pluang telah bertransformasi menjadi platform multi-aset yang menawarkan produk investasi, mulai dari saham dan indeks Amerika Serikat, aset kripto, emas digital, hingga reksa dana.
“Dalam empat tahun terakhir, kami telah menunjukkan komitmen kami dan dipercaya untuk mendampingi para pengguna Pluang melalui berbagai tantangan di pasar dan ekonomi. Kami ingin menjadi mitra terbaik dalam investasi dan pengelolaan keuangan bagi masyarakat Indonesia, terlepas dari siapa mereka dan di mana mereka tinggal. Kami akan terus memberikan semangat kepada setiap pengguna Pluang di momen-momen keberhasilan mereka besar maupun kecil, yang menjadi batu loncatan mereka untuk meraih impian yang lebih besar dan menciptakan dampak positif untuk bangsa di masa depan,” tutur Claudia Kolonas, Co-Founder Pluang dalam keterangannya, Kamis (26/10/2023).
Sejak 2019, Pluang telah berkontribusi terhadap pengembangan wealth generation dan literasi keuangan di Indonesia. Hal ini didorong oleh misi utama perusahaan, yaitu mendemokratisasi keuangan untuk semua orang yang sejalan dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045 dengan mengedepankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Pluang berkontribusi dalam penggunaan teknologi yang tepat guna untuk memberikan dampak positif terhadap jutaan masyarakat Indonesia, seperti yang terlihat dalam Impact Report pertama yang diterbitkan Pluang.
Lebih lanjut, laporan tersebut menunjukkan bahwa Pluang telah membantu penggunanya mendapatkan dana darurat (53%), menyiapkan dana pensiun (65%), dan memulai bisnis pertama mereka (28%).
Baca Juga: TikTok Mau Ajukan Izin E-Commerce, Bahlil: Udahlah Medsos Aja
Pengguna telah melihat peningkatan dalam cara mereka mengelola keuangan keluarga, dengan 30% dari mereka menyiapkan dana untuk pendidikan anak-anak mereka dan 24% berencana membeli properti pertama mereka.
Kemampuan Pluang dalam memperluas jangkauannya tidak terlepas dari kemitraan strategisnya dengan marketplace terbesar di Indonesia, Tokopedia. Sebagai salah satu mitra strategis, Tokopedia membantu Pluang memperluas basis pelanggannya melalui Tokopedia Keuangan yang memungkinkan pengguna Tokopedia berinvestasi emas digital mulai dari Rp5.000.
“Kehadiran produk emas di Tokopedia yang didukung Pluang sejalan dengan komitmen perusahaan dalam membantu membentuk budaya berinvestasi di masyarakat dengan menyediakan cara berinvestasi online yang aman, mudah, dan terjangkau,” ujar Vira Widiyasari, SVP Fintech and Payments Tokopedia.
Sebagai platform keuangan digital, Pluang meyakini bahwa kepercayaan publik yang kuat adalah salah satu elemen paling penting dalam berbisnis. Sebab itu, perusahaan berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kepercayaan penggunanya.
Pluang berkolaborasi dengan beberapa mitra perusahaan yang diatur dan diawasi ketat oleh para regulator terkait, serta memperkuat kerjasamanya dengan ekosistem industri, seperti Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (ICDX), Bursa Berjangka Jakarta (JFX), dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).
“Hadirnya Pluang sebagai sebuah platform investasi multi-aset di Indonesia telah mewujudkan transformasi investasi yang berdampak signifikan kepada masyarakat di Indonesia sebagai emerging economy di Asia Tenggara. Kerjasama antara Pluang dan Bursa Berjangka Jakarta (JFX) diharapkan dapat mendukung upaya Pluang dalam mendemokratisasi akses investasi di Indonesia,” kata Stephanus Paulus Lumintang, Presiden Direktur Jakarta Futures Exchange.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Kenaikan Gaji Pekerja RI Bakal Melambat 5,8 Persen Tahun 2026
-
Pemerintah Janji Tahun 2026 Tidak Ada Potong Gaji, Formulasi Baru Jadi Jaminan
-
Isu Dinamika Bisnis Menyeruak dalam RUPSLB SMGR
-
Lalu Lalang Penumpang Udara saat Nataru Diprediksi Lebih dari 10,5 Juta Orang
-
Krisis Energi di Pengungsian Aceh, Rieke Diah Pitaloka Soroti Kerja Pertamina
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp870 Miliar
-
PPN Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Stop Impor Solar pada 2026
-
Tarif Ekspor Indonesia ke AS 'Dipangkas' dari 32% ke 19%, Ini Daftar Produk Kebagian 'Durian Runtuh'
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya