Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) semakin dekat dengan rencana mereka yakni merger maskapai Citilink dan Pelita Air.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan, merger Citilink Indonesia dan Pelita Air diharapkan selesai akhir tahun 2023.
Namun demikian, hingga saat ini pembahasan merger masih diupayakan dengan berbagai opsi. Meski begitu, ia tidak membeberkan rinci opsi tersebut, dan menyebut bahwa skenario merger akan diumumkan saat proses penggabungan sudah lebih terdefinisi.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, merger ini akan dilakukan berdasarkan hasil kajian keuangan masing-masing perusahaan.
Garuda Indonesia diarahkan untuk melayani konsumen segmen premium, Pelita Air untuk pasar ekonomi premium, dan Citilink akan fokus pada pasar low-cost carrier (LCC). Erick menegaskan bahwa ketiga maskapai ini tetap akan beroperasi sesuai dengan lisensi yang mereka miliki.
Erick menambahkan, merger ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia agar sejajar dengan negara-negara lain. Saat ini, jumlah pesawat di Indonesia masih lebih sedikit dibandingkan dengan Amerika Serikat, meskipun penduduk Indonesia hampir setara dengan AS.
Seiring rencana merger ini, Dirut GIAA optimis kinerja emiten yang ia pimpin pada semester II/2023. Hal ini didukung oleh beberapa faktor seperti liburan musim, peningkatan kelas perjalanan, umrah, serta periode sibuk seperti Natal dan Tahun Baru.
Sebagai informasi, pada Pada kuartal II/2023, GIAA diklaim mencatat laba bersih sekitar US$33,6 juta, yang merupakan kebalikan dari kerugian sekitar US$110 juta yang terjadi pada kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Penumpang Makin Ramai, Pelita Air Tambah Pesawat Baru dari Airbus
Berita Terkait
-
Jelang Merger dengan Citilink, Maskapai Milik Pertamina Pelita Air Beli Pesawat Baru
-
Perjalanan Panjang Benny Rustanto, dari Citilink Kini Jadi Pemilik Surya Airways
-
Mantan Bos Citilink Mau Bawa Maskapai Surya Airways Terbang Tinggi
-
Rute Baru Penerbangan Lombok - Bima Direalisasikan, Dinilai akan Dorong Ekonomi NTB
-
Penumpang Makin Ramai, Pelita Air Tambah Pesawat Baru dari Airbus
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur