Suara.com - Anggota IV BPK Haerul Saleh mengatakan, Badan Pemeriksa Keuangan melakukan supervisi atas program kerja Kementerian Pertanian di Kabupaten Situbondo.
"Sekarang kita sedang mengumpulkan informasi informasi terkait pelaksanaan program, apakah telah sesuai dengan rencana dan harapan, apakah sudah terpenuhi dan tepat sasaran," ujarnya, di Pendopo Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu (1/11/2023).
Haerul berharap, program Kementan yang diberikan tidak salah sasaran, seperti yang pernah terjadi di daerah lain.
"Berdasarkan pemeriksaan, kita pernah temukan di daerah Jabar. Ada Sawit, di sana tidak ada tanaman sawit, kenapa karena titipan. Ini merupakan kekeliruan yang seharusnya tidak lagi terjadi," katanya.
Haerul menegaskan, program Kementan yang dilaksanakan dapat memberikan kemakmuran dan mensejahterakan masyarakat.
"Kalau kita temukan ada pengelolaan keuangan yang tidak merujuk kepada kesejahteraan rakyat, itu bisa jadi temuan kita," imbuhnya lagi.
Anggota IV tersebut kembali menegaskan bahwa program dari Kementan harus tepat sasaran, dan bermanfaat bagi masyarakat pertanian.
"Kalau tidak tepat, manfaatnya tidak akan dapat. Berarti ada kerugian negara, sehingga manfaat dan tujuan pengelolaan keuangan negara menjadi tidak terpenuhi," tegasnya.
Terkait hal ini, Haerul meminta dukungan dari semua jajaran untuk mengawasi bantuan yang diberikan kepada petani.
Baca Juga: Pastikan Koordinasi dengan KPK Baik, Mentan Amran: Saya Ingin Pembangunan Pertanian Bisa Lebih Cepat
"Pemerintah daerah diminta juga untuk mengawasi bantuan yang diberikan kepada petani mengingat banyak kasus bantuan hilang dan akan menjadi temuan BPK," tambahnya.
Terkait hal tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, yang mewakili kehadiran Menteri Pertanian menegaskan, bahwasannya Kementan akan menindaklanjuti dengan cepat rekomendasi seluruh dokumen yang ada diperoleh Badan Pemeriksa Keuangan.
"Seluruh dokumen yang menjadi temuan rekomendasi dari BPK RI, kami siap melaksanakan menindaklanjuti dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," katanya.
Capaian penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK oleh Kementerian Pertanian pada saat telah mencapai 83,81% per tanggal 23 Oktober 2023. Suwandi menyebutkan, Mentan Amran Sulaiman telah memberikan instruksi pemfokusan program Kementan di tahun 2024 kepada produksi padi dan jagung.
Berita Terkait
-
Anggota DPR Minta Kementan Hati-hati Kembangkan Kedelai GMIO
-
Kementan Lanjutkan Penggunaan Alsintan demi Genjot Produksi Pertanian
-
Untuk Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung 2024, Mentan Lanjutkan Program Optimasi Pemanfaatan Lahan Rawa
-
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Mentan Amran Tekankan Disiplin dan Jujur dalam Bekerja
-
Mentan Andi Amran Berikan Gaji dan Tunjangannya ke Yatim Piatu
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Pengeluaran Riil Orang RI Hanya Rp12,8 Juta Per Tahun
-
Melalui Trade Expo Indonesia 2025, Telkom Dukung UMKM Binaan Tembus Pasar Global
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
Rencana Merger BUMN Karya Terus Digas, Tinggal Tunggu Kajian
-
NeutraDC Nxera Batam Jadi Pusat Hyperscale Data Center Berbasis AI dari TelkomGroup
-
Satgas PKH Ambil Alih Sejumlah Tambang Ilegal, Termasuk Milik Taipan Kiki Barki
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan