Suara.com - Perubahan iklim dan isu sosial menjadi ancaman serius yang harus direspons cepat oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
SCG yang mengelola tiga unit bisnis; Cement-Building Material (Semen), Packaging (Kemasan), dan Chemicals (Kimia), untuk pertama kalinya menggelar ESG SYMPOSIUM 2023 di Indonesia, melanjutkan rangkaian Sustainable Development Symposium yang sebelumnya pernah dilaksanakan.
Mengusung tema Collaboration for Sustainable Indonesia, melalui forum ini, SCG mendorong kolaborasi dari seluruh pihak untuk mempercepat target net zero emission, mengatasi kesenjangan sosial, serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui penerapan strategi ESG 4 Plus.
Tujuan-tujuan tersebut turut sejalan dengan komitmen iklim Nationally Determined Contribution (NDC), di mana Indonesia bersama 195 negara lainnya sepakat untuk menjaga peningkatan suhu bumi di bawah 2 derajat celsius melalui berbagai upaya.
Dalam kesempatan ini, SCG menampilkan sejumlah inovasi teknologi dan berbagai inisiasi dari ketiga unit bisnis untuk mendukung keberlanjutan, seperti floating solar panel (panel surya terapung), solar roof, Emisspro® (lapisan emisivitas tinggi untuk meningkatkan efisiensi termal), Alternative Fuel/Alternative Raw Material dan Refuse-derived Fuel, Biogas Utilization, SCGC Green Polymer, dan Cert+ (verifikasi & digitalisasi kredit karbon online untuk industri kehutanan).
President & CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash, mengungkapkan, kawasan Asia Tenggara rentan terdampak krisis global karena tingginya populasi dan pesatnya kegiatan ekonomi.
Di Indonesia sendiri, isu nasional yang terjadi hari ini meliputi krisis polusi udara, kenaikan permukaan air laut, pengelolaan limbah, dan kesenjangan ekonomi.
“Di tengah persoalan nyata, serta lanskap industri yang berkembang pesat, keberlanjutan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kewajiban. Dunia usaha berperan penting dalam membentuk masa depan. Sesuai peningkatan target NDC, Indonesia memiliki pekerjaan rumah untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060. Dengan dukungan internasional, pengurangan ini bahkan bisa mencapai 43%. Untuk itu, mari bersama-sama menyelaraskan langkah untuk mendukung kemajuan nasional dan menciptakan masa depan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” ujar Roongrote.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati mengatakan, pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem yang mendorong investasi untuk membiayai transisi menuju ekonomi hijau.
Baca Juga: Visi Misi Tiga Capres di Pilpres 2024 Masih Acuh Isu Pelestarian Lingkungan
“Pembiayaan SDGs adalah platform yang dikelola oleh Bappenas untuk mengembangkan pendanaan proyek-proyek SDGs melalui berbagai skema seperti KPBU, pembiayaan campuran, pembiayaan ekuitas, dan lain-lain,” ungkap Vivi.
Vivi menambahkan, konsep ESG menjadi paradigma baru dalam penciptaan nilai dalam bisnis. Konsep ini dapat menawarkan pendekatan yang luas untuk mitigasi risiko dan penciptaan nilai.
Berkembangnya peraturan dan standar yang mendorong adopsi ESG di sepanjang rantai nilai, mendorong kesadaran investor.
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Laksmi Dhewanti menyampaikan, saat ini dunia tengah menghadapi triple planet challenges, yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan pencemaran lingkungan.
Untuk itu, konsep ESG menjadi gamechanger yang dapat membantu menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, sehat, dan seimbang, serta memberikan insentif bagi perusahaan dan industri untuk lebih bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan mereka.
“Kolaborasi dan kerjasama merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Komitmen Indonesia, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan merupakan modal dasar yang harus dibarengi dengan kerja keras dan kerja cerdas dalam melaksanakan aksi-aksi nyata mitigasi perubahan iklim di semua sektor.” jelas Laksmi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Isu Deforestasi! Kemenhut Tegaskan HTI untuk Energi Terbarukan Akan Dikelola dengan Aturan Ketat
-
Bukan Cuma Smelter! Industri Nikel RI Kini Kian Fokus Garap Kualitas SDM
-
Pilih Mata Uang Lokal, Negara ASEAN Kompak Kurangi Gunakan Dolar
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?