Suara.com - Amerika Serikat kini tengah mengalami perubahan keempat sepanjang sejarah. Jika para pemimpinnya tidak mampu beradaptasi perubahan dunia saat ini, bukan tidak mungkin perang dunia kembali meledak.
CEO think tank kebijakan luar negeri Atlantic Council, Frederick Kempe menyebut, kekhawatiran ini menjadi pusat perhatian para CEO perusahaan besar saat ini. Mereka kini mempertimbangkan faktor geopolitik dalam keputusan mereka, sesuatu yang tidak seumum lima tahun yang lalu.
Hal ini bukan terjadi secara mendadak, tetapi berkembang selama lima tahun terakhir akibat serangkaian guncangan eksternal yang mengubah status quo di pasar.
Ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina yang merembet ke NATO hingga AS. Terbaru, perang antara Israel dan Hamas yang menelan ribuan korban tidak bersalah menunjukkan potensi perang antara negara bisa merembet ke negara lainnya.
Ia mengatakan seperti yang dikutip dari CNBC, saat ini, ada lebih banyak anggota C-suite, yaitu para eksekutif tingkat tinggi di perusahaan, untuk memasukkan analisis geopolitik dalam tim manajemen.
Hal ini juga mengakibatkan peningkatan hubungan outsourcing dengan konsultan di bidang tersebut dan lebih banyak manajemen risiko dalam posisi-posisi penting.
Kempe menyimpulkan bahwa keempat tahun pertama dalam dekade terakhir ini telah membawa serangkaian guncangan eksternal, dari pandemi Covid-19, penarikan pasukan AS di Afghanistan yang melemahkan posisi AS, hingga keputusan Putin dalam konflik Ukraina dan keputusan AS untuk "keluar" dari Moskow. Terakhir, pecahnya perang antara Israel dan Hamas.
Ia menekankan bahwa dunia saat ini berada dalam tingkat ketegangan dan risiko yang lebih tinggi daripada sebelumnya, dengan keterhubungan global yang lebih kuat dan teknologi yang dapat memberikan dampak buruk dengan lebih cepat.
Kempe juga menyoroti pentingnya bagi Amerika untuk memastikan sistem global tetap utuh, mengacu pada keputusan-keputusan strategis setelah Perang Dunia I yang berujung pada isolasionisme, Holocaust, dan jutaan kematian. Setelah Perang Dunia II, Amerika mengambil langkah-langkah yang membuahkan lembaga-lembaga internasional seperti PBB dan NATO.
Baca Juga: Bikin Menyentuh, Alyssa Soebandono Tulis Puisi Untuk Rakyat Palestina
Peningkatan hubungan bilateral dengan negara-negara yang dianggap sebagai musuh, seperti China, Rusia, Iran, dan Korea Utara, juga meningkatkan tingkat risiko bagi AS.
Berita Terkait
-
Angelina Jolie Bela Palestina: Pemimpin Dunia Terlibat dalam Kejahatan Ini
-
Amerika Serikat Berikan Bantuan Rp226 Triliun untuk Israel Serang Gaza
-
Keras! Ustad Khalid Basalamah Tanggapi Kasus Pembantaian Oleh Israel di Gaz: Umat Muslim Wajib Bela Palestina
-
Detik-Detik Mik Mati Saat Anggota DPR RI Sampaikan Aspirasi Bela Palestina, Puan Maharani: Mati Sendiri, Pak!
-
Bikin Menyentuh, Alyssa Soebandono Tulis Puisi Untuk Rakyat Palestina
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi