Suara.com - Israel menolak resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan jeda kemanusiaan di Jalur Gaza.
Duta Besar Israel untuk PBB, Gildan Erdan, menyatakan bahwa resolusi tersebut dianggap "tidak ada artinya" dan "tidak sesuai dengan kenyataan."
Erdan Mengklaim, Israel telah bertindak sesuai dengan hukum internasional di Gaza. Ia juga menilai bahwa Hamas dengan sengaja menggunakan strategi untuk memperburuk situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, meningkatkan jumlah korban warga sipil Palestina, dan mendesak PBB serta DK PBB dalam upaya menghentikan Israel.
Hingga saat ini ada 12 negara anggota DK PBB mendukung resolusi, 12 menentang, dan tiga negara memilih untuk abstain, termasuk Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris. Resolusi tersebut menyerukan pembukaan "koridor kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza selama beberapa hari" dan perlindungan bagi warga sipil, terutama anak-anak.
Resolusi PBB juga menyerukan pembebasan sandera tanpa syarat yang diduga masih ditahan oleh milisi Hamas.
Hingga saat ini, adalah lebih dari 11.000 warga sipil tewas karena serangan Israel di jalur Gaza, mayoritas korban adalah anak-anak dengan jumlah 4.700 dan 3.160 perempuan.
Indonesia kini memainkan peran penting dalam upaya perdamaian di Gaza. Presiden Jokowi beberapa saat lalu secara langsung meminta Presiden AS, Joe Biden untuk segera mendukung ceasefire dan menghentikan agresi militer Israel.
Berita Terkait
-
Laporan Relawan saat RS Indonesia Diserang Bom Israel: Bangunan Terangkat, Besi Beterbangan!
-
Biar Tak Salah, Ini Cara Memeriksa Produk yang Pro Israel
-
Biodata Muhammad Husein, Relawan Indonesia Dievakuasi dari Gaza Pakai Mobil Bahan Bakar Minyak Goreng
-
Ikut Boikot, Haus! Tak Lagi Gunakan Bahan Baku yang Terafiliasi Israel
-
Barang-Barang yang Diekspor Indonesia ke Israel, Apa Saja?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?