Suara.com - Beberapa tokoh yang menjadi komisaris BUMN perlahan mulai mengajukan pengunduran diri. Bukan karena masalah, tokoh-tokoh ini mundur karena masuk dalam daftar tim sukses (timses) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Mereka rela tinggalkan tugas mengawasi kinerja para BUMN untuk mendukung dan menyiapkan strategi kampanye salah satu capres dan cawapres.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga meminta kepada tokoh-tokoh yang masuk dalam susunan timses, agar segera untuk mundur dari jabatan komisaris.
Namun, dirinya tidak menghitung berapa banyak tokoh yang mundur dari jabatan komisaris untuk menjadi timses kampanye.
"Aku belum hitung. Tapi yang pasti kami berharap komisaris-komisaris yang memang terlibat dalam tim kampanye, itu bisa mundur dari komisaris BUMN. Karena kan kita harapkan terkait dengan ketentuan komisaris dan direksi kan nggak boleh terlibat dalam tim kampanye pilpres ataupun dalam kampanye, apa namanya, legislatif juga semua lah, itu kan nggak boleh terlibat," ujarnya Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Arya membeberkan, beberapa tokoh yang telah mundur diantaranya, Muhammad Arief Rosyid Hasan yang sebagai komisaris PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Andi Gani Nena Wea presiden komisaris PT PP (Persero) Tbk, dan hingga Budiman Sudjatmiko yang merupakan komisaris PTPN V.
"Ada Arief Rosyid gitu ya, ada Gani Nena, ada berapa lagi lah yang lainnya. Budiman juga sudah, Budiman Sudjatmiko juga sudah mundur dari PTPN," imbuh dia.
Arya menegaskan, tokoh-tokoh tersebut telah resmi tidak lagi menyandang sebagai komisaris di BUMN. "Nggak komisaris lagi," tegas dia.
Jadi Komandan Pemuda TKN Prabowo-Gibran
Baca Juga: Nasib Nelangsa Waskita Karya: Terjebak Utang Hingga Saham Terancam Delisting
Sebelumnya, Muhammad Arief Rosyid Hasan telah mundur dari komisaris PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), setelah ditunjuk sebagai Komandan Pemilih Muda di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Dirinya pun sebelumnya mengirimkan surat ke Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Komisaris Utama BSI Muliaman D Hadad untuk mundur dari jabatan komisaris.
"Saya telah meminta izin kepada Komisaris Utama BSI, Bapak Muliaman Haddad dan Menteri BUMN Bapak Erick Thohir. Dalam komunikasi yang terjalin, saya menyampaikan pengunduran diri ini sebagai komitmen saya untuk menjaga marwah BSI sebagai salah satu lembaga perbankan milik BUMN yang diandalkan bangsa Indonesia dan umat Islam," kata Arief Rosyid.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Usai CEO Ditangkap, OJK Pantau Ketat Tim Likuidasi Investree