Suara.com - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Husky CNOOC Madura Limited (HCML) menerima kunjungan SKK Migas bersama Media Nasional ke Gas Metering Station (GMS) HCML yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur pada Senin (27/11/2023).
VP Operations HCML, Perkasa Sinagabariang mengatakan dalam kunjungan tersebut bahwa 100% gas yang di produksikan HCML digunakan untuk mendukung kebutuhan pupuk, listrik dan industri domestik. Hal ini sejalan dengan kebijakan SKK Migas dalam mengutamakan kebutuhan energi dalam negeri.
“Kami berharap melalui 3 lapangan yang ada saat ini dapat mendorong pertumbuhan berbagai industri di Jawa Timur dalam menyerap potensi suplai gas dari HCML. Seperti kita ketahui dalam beberapa waktu mendatang akan ada beberapa pengembangan industri di Jawa Timur,” ujar Perkasa dalam kegiatan kunjungan SKK Migas dan Media Nasional ke lapangan GMS.
HCML yang menjadi operator dari Wilayah Kerja (WK) Madura Strait, terus berkomitmen untuk tetap menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur khususnya dan Indonesia ke depannya.
Sebagai informasi, produksi puncak sales gas HCML saat ini sebesar 250 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) dan merupakan yang terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Dari tiga lapangan HCML, yakni lapangan BD, 2M (MDA-MBH), dan MAC, KKKS HCML menjadi produsen gas terbesar, secara persentase produksinya mencapai 30% dari total produksi gas di wilayah Jawa Timur,” ujar Perkasa.
HCML saat ini memiliki 3 lapangan utama yang telah berproduksi, yaitu Lapangan BD, Lapangan 2M, dan Lapangan MAC. Produksi Lapangan BD didukung oleh 3 fasilitas utama yaitu Anjungan Sumur Lepas Pantai (offshore Wellhead Platform/WHP), Gas Metering Station (GMS) yang terletak di kota Pasuruan, dan fasilitas Produksi Terapung, Penyimpanan, dan Pembongkaran (Floating Production, Storage, and Offloading/FPSO).
Lapangan BD adalah satu-satunya lapangan HCML yang memiliki kandungan H2S dan juga condensate, sehingga membutuhkan pengolahan yang cukup kompleks.
FPSO Karapan Armada Sterling III adalah satu-satunya anjungan terapung di Indonesia yang memiliki fasilitas Sulphur Recovery Unit.
Baca Juga: Produksi Minyak di Jatim dan Jateng Lampaui Target Pemerintah
Dari FPSO, sales gas yang sudah memenuhi spesifikasi akan di alirkan ke GMS melalui pipa gas bawah laut sepanjang kurang lebih 53 Km. Total kapasitas produksi dari lapangan ini sekitar 120 MMSCFD dan 8.000 BCPD (barel kondensat per hari).
Berdasarkan data per 31 Oktober 2023, saat ini lapangan BD mengirimkan sales gas sebesar 110 MMSCFD dengan 6,000 barel kondensat per hari.
Lapangan 2M (MBH dan MDA) memiliki konfigurasi dua fasilitas anjungan lepas pantai (Anjungan MBH dan MDA) dengan satu fasilitas produksi terapung (Floating Production Unit/FPU) dengan kapasitas produksi gas sebesar 127 MMSCFD dan kapasitas sales gas sebesar 120 MMSCFD.
Fasilitas FPU sendiri memiliki kapasitas produksi sebesar 175 MMSCFD dan diharapkan akan menampung gas dari pengembangan lapangan lainnya dikemudian hari (MDK dan MBF).
Lapangan 2M pertama kali berproduksi pada bulan Oktober 2022, setelah diselesaikannya pekerjaan fabrikasi dan konstruksi FPU di Tiongkok yang dimulai sejak Mei 2021 dan sailaway menuju Indonesia di akhir Agustus 2022.
Proses fabrikasi, konstruksi dan instalasi FPU Trunojoyo ini dilakukan di tengah-tengah pandemi Covid-19, dan menjadi contoh sukses penerapan Agile Project Management dengan memaksimalkan teknologi komunikasi dan digital terkini dalam melakukan pengendalian jarak jauh dari Jakarta atas pekerjaan fabrikasi dan konstruksi FPU.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan