- Mobil listrik Nataru naik ke 26 ribu unit; PLN siapkan 4.516 SPKLU di 2.935 titik.
- Jalur Sumatra-Jawa-Bali dipasang 1.515 SPKLU; jarak rata-rata hanya 22 km.
- Pemudik bisa cek lokasi dan kuota SPKLU secara real-time via aplikasi PLN Mobile.
Suara.com - Tren penggunaan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia menunjukkan lonjakan signifikan pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
PT PLN (Persero) mencatat estimasi sebanyak 26.000 mobil listrik akan memadati jalur mudik tahun ini, meningkat drastis lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 12.000 unit.
Menanggapi lonjakan tersebut, PLN secara nasional telah menyiagakan 4.516 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 2.935 titik strategis. Langkah ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam menjamin kenyamanan mobilitas ramah lingkungan bagi masyarakat.
“Sesuai arahan Presiden dan Menteri ESDM, PLN menyiagakan SPKLU sebagai bagian dari antisipasi lonjakan penggunaan kendaraan listrik selama periode Nataru, agar layanan pengisian listrik dapat berjalan lancar,” ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Rabu (24/11/2025).
Untuk meminimalisir waktu tunggu, PLN menyediakan berbagai tipe pengisian daya, mulai dari Standard Charging, Medium Charging, Fast Charging, hingga Ultra Fast Charging. SPKLU ini tidak hanya terkonsentrasi di area istirahat (rest area), tetapi juga telah merambah pusat perbelanjaan, perkantoran, dan fasilitas publik lainnya.
Fokus utama penambahan infrastruktur dilakukan pada jalur mudik Sumatra–Jawa–Bali, di mana jumlah SPKLU ditingkatkan hingga tiga kali lipat dibanding tahun lalu. Kini, terdapat 1.515 unit SPKLU yang tersebar di 865 titik sepanjang ruas tol maupun non-tol pada jalur utama tersebut.
Darmawan menjelaskan bahwa sebaran SPKLU kini semakin rapat untuk memberikan ketenangan bagi pengemudi. “Jarak rata-rata antar SPKLU kini hanya 22 kilometer. Hal ini memperkuat kesiapan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik berkelanjutan,” tambahnya.
Guna memastikan perjalanan yang terencana, PLN mengimbau pemudik untuk memanfaatkan aplikasi PLN Mobile. Melalui menu khusus Electric Vehicle (EV), pengguna dapat memantau lokasi SPKLU terdekat serta melihat ketersediaan unit secara real-time.
Dengan kesiapan infrastruktur yang masif ini, PLN berharap adopsi kendaraan listrik di Indonesia semakin cepat sekaligus memastikan pengalaman mudik Nataru 2025 berlangsung aman, nyaman, dan bebas emisi.
Baca Juga: BPPTKG: Gunung Merapi Masih Aman Dikunjungi Saat Libur Nataru
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
UMK Tangerang Tertinggi, Ini Daftar Upah Kota dan Kabupaten di Banten 2026
-
Mengapa SK PPPK Paruh Waktu Belum Muncul di MyASN? Ini Solusinya
-
Purbaya Minta 'BUMN Kemenkeu' Turun Tangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
BNPB: Rumah Korban Bencana Aceh dan Sumatera Dilengkapi Sertifikat Tanah Resmi
-
PHR Kantongi Sertipikat Tanah 542 Hektare, Amankan Aset Negara demi Ketahanan Energi Nasional
-
Pemerintah Tetapkan SOP Ketat Cegah Masuknya Zat Radioaktif di Tanjung Priok
-
Saham INET Anjlok di Tengah Rencana Rights Issue Rp3,2 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Rupiah Terus Menguat, Dolar AS Melemah ke Level Rp16.765
-
BRI Tetap Melayani Saat Libur Nataru: Berikut Jadwal 159 Unit Kerja Operasional
-
Purbaya Kaji Geo Dipa Pasok Gas ke Kawasan Industri, Harga Lebih Murah dari Pertamina