Suara.com - Ada data menarik soal kelompok pengeluaran orang Indonesia pada bulan November 2023 lalu, dimana kelompok orang miskin tabungannya habis hanya untuk membeli kebutuhan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi dan shampoo.
Data tersebut disajikan oleh Mandiri Institute bertajuk laporan Perkembangan Belanja Masyarakat Terkini yang dikutip Selasa (5/12/2023).
Dari laporan tersebut disebutkan bahwa tabungan masyarakat Indonesia pada kelompok bawah kian hari kian menipis hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Sebesar 60% lebih pengeluaran mereka dihabiskan untuk consumer goods seperti makanan, sabun, dan shampoo," sebut laporan tersebut.
Yang lebih mengkhawatirkan kelompok kaum dhuafa ini menunjukkan tren belanja yang makin lama makin menurun. Kenaikan sejumlah harga kebutuhan sehari-hari ini diduga menjadi pemicu utama.
Tapi untuk kelompok menengah hingga kaum kaya, tren belanjanya boleh dibilang masih stabil dan cenderung kuat.
Jika dianalogikan kelompok bawah adalah konsumen dengan rata-rata tabungan di bawah Rp 1 juta, menengah antara Rp 1 - 10 Juta, sementara kelompok atas adalah mereka dengan tabungan di atas Rp 10 juta.
Dalam data tersebut disebutkan indeks tabungan kelas bawah anjlok ke 47,4% pada November dari sekitar 100 pada April 2023. Indeks tabungan melemah sejalan dengan naiknya indeks belanja.
Indeks belanja melonjak ke 269,2 pada awal November. Indeks jauh lebih tinggi dibandingkan per awal tahun ini yang hanya di kisaran 200. Sepanjang periode 2022, indeks bahkan berada di bawah 150.
Baca Juga: Daftar Mata Uang Asing yang Didukung BritAma Valas
Indeks tabungan kelompok bawah menurun drastis sejak April 2023 atau pasca Lebaran Idul Fitri tahun ini. Kenaikan indeks belanja sementara di sisi lain indeks tabungan turun tajam disebabkan oleh banyak faktor, termasuk kenaikan harga.
Data Mandiri Spending Index juga menunjukkan kelompok bawah menghabiskan 62% konsumsinya untuk consumer goods pada November. Porsi konsumsi consumer good yang terkait dengan kebutuhan sehari-hari naik drastis dari 59,2% pada Oktober.
Sementara konsumsi untuk pembelian peralatan rumah tangga turun drastis menjadi 3,6% pada November dibandingkan 9,5% pada Oktober.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Industri Pengolahan RI Loyo di 2025 Gegara Tarif Trump Hingga Geopolitik
-
Bahlil Buka-bukaan Amblil Langkah Berani Legalkan Sumur Rakyat
-
Jelang Tutup Tahun, Pemerintah Sita 70 Ribu Ton Batubara Ilegal
-
Impresif! Ini Sederet Capaian BRI dan Kontribusi untuk Negeri di Sepanjang Tahun 2025
-
Refleksi Akhir Tahun: IHSG Meroket 22% Sepanjang 2025, Pasar Menanti Prabowo di Pembukaan BEI 2026
-
Refleksi Satu Tahun MBG: Dari Intervensi Gizi Menuju Transformasi Ekonomi Nasional
-
Rupiah Berotot di Penghujung 2025, Menuju Level Rp 16.680
-
Menhub Ungkap Alasan Kapal Wisata KM Putri Sakinah Labuan Bajo Diizinkan Berlayar
-
BI-Rate Tak Pakai JIBOR dan Beralih ke INDONIA per Januari 2026, Ini Dampaknya
-
OJK Koordinasi dengan PPATK untuk Blokir Rekening Dana Syariah Indonesia