Suara.com - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso mengaku optimis transaksi pembelian produk UMKM dalam ajang UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 capai Rp 20 miliar. Meskipun ajang tersebut, tetapi penjualan produk UMKM terusa berlangsung di e-commerce hingga 31 Desember 2023.
Sunarso mengungkapkan, hingga hari ketiga ajang UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 telah menghasilkan transaksi produk UMKM yang tinggi.
"Kami sangat optimis dapat mencapai target nilai transaksi sebesar Rp 20 miliar, didorong oleh program transaksi online e-commerce yang masih berlangsung sampai 31 Desember 2023," ujarnya dalam penutupan yang dikutip, Kamis (14/12/2023).
"Hingga hari ketiga pameran, UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR mencatat total nilai penjualan Rp 8,7 miliar. Transaksi tersebut berasal dari pengunjung pameran secara langsung melalui EDC dan QRIS maupun online melalui e-commerce yang telah bekerja sama dengan BRI," tambah dia.
Kehadiran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, Sunarso berharap bisa bermanfaat dan makin mengembangkan industri UMKM di dalam negeri.
"Kami berharap dapat memberikan dampak positif dan meluas pada kemajuan, serta pengembangan kapasitas serta kualitas UMKM Indonesia", imbuh Sunarso.
Sunarso menuturkan, dari sisi jumlah pengunjung UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 telah mencapai 18 ribu orang dari Kamis hingga Minggu.
Kemudian, Dia mencatat berhasil mencatatkan nilai penjualan business matching senilai 81,3 juta dollar AS atau sekitar Rp1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.500 per USD).
"Hingga hari minggu siang ini, jumlah pengunjung yang hadir secara on-site di JCC ada sebanyak lebih dari 18 ribu. Bukan hanya dari sisi jumlah pengunjung saja, melalui kegiatan ini, telah dilakukan sebanyak 243 business matching dan mencetak commitment deal senilai 81,3 Juta dolar AS (dari target 80 Juta dolar AS)," kata dia
Baca Juga: Ikuti UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Vinto Craft Raih Kontrak Ekspor 3.000 Unit Produk ke Qatar
Nilai kesepakatan melalui business matching tersebut terus bertambah dari tahun ke tahun penyelenggaraan event ini. Sepert diketahui pada 2019 nilai business matching mencapai sebesar 33,5 juta dolar AS, naik pada 2020 menjadi 57,5 juta dolar AS dan pada 2021 kembali meningkat menjadi 72,1 juta dolar AS. Kemudian pada 2022 lalu nilainya menembus 76,7 juta dolar AS.
"Business matching tersebut dilakukan oleh 86 buyers yang berasal dari 30 negara (dari target 80 buyers dari 25 negara), di antaranya dari Australia, Canada, Taiwan, Australia, Singapore, Malaysia, dan UAE atau Uni Emirat Arab bersama dengan 85 peserta UMKM," pungkas Sunarso
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun