Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) yang memiliki tingkat inflasi tinggi untuk segera melakukan langkah pengendalian.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 Desember 2023, terdapat 10 provinsi dengan tingkat inflasi cukup tinggi. Daerah tersebut di antaranya Lampung dengan angka inflasi 4,10%, Maluku Utara 3,90%, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) 3,87%, Jambi 3,75%, Sumatera Selatan 3,52%, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 3,48%, Kepulauan Riau (Kepri) 3,44%, Kalimantan Timur (Kaltim) 3,30%, Riau 3,26%, dan Jawa Timur (Jatim) 3,24%.
"Kalau kita melihat hari ini minggu ini kondisi inflasi, maka provinsi dengan angka inflasi tertinggi di Lampung 4,1 persen, Maluku Utara, Bangka Belitung (Babel) itu yang masih di atas poin 3 itu cukup banyak, sampai dengan Banten. Sedangkan yang di bawah 2 itu mulai dari Bali dan terendah adalah Aceh," katanya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kemendagri, Jakarta, Senin, (18/12/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Suhajar juga membeberkan 10 provinsi dengan angka inflasi terendah. Daerah itu yakni Aceh dengan angka 1,44%, Papua 1,82%, Kalimantan Barat 2,01%, Sulawesi Barat 2,21%, dan DKI Jakarta 2,33%. Berikutnya Maluku dengan 2,39%, Kalimantan Utara 2,45%, Kalimantan Tengah 2,58%, Nusa Tenggara Barat (NTB) 2,66%, dan Bali 2,77%.
"Kalau melihat di kabupaten, bahkan Belitung hari ini inflasi mencapai 5,89 persen hampir tembus di angka 6 persen. Ini harus kita waspadai terlalu tinggi, Sumenep 5,51 persen, Merauke 5,25 persen. Jadi kalau provinsi satu yaitu Lampung di atas angka 4, sedangkan ini kabupaten ini masih ada 5. Ini harus kita waspadai," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Suhajar juga menyampaikan 10 kabupaten dengan angka inflasi terendah. Daerah itu yakni Sintang dengan capaian 1,94%, Bulungan 1,95%, Mamuju 2,21%, Indragiri Hilir 2,38%, Tabalong 2,43%, Kotawaringin Timur 2,57%, dan Jember 2,64%. Selanjutnya Banyuwangi 2,70%, Bulukumba 2,75%, dan Bone 2,79%.
"Kira-kira seperti itu kondisi gambaran sebaran angka inflasi kita," imbuhnya.
Sementara itu, dalam acara yang sama, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan, selama lima tahun terakhir, angka inflasi di bulan Desember cenderung mengalami kenaikan. Adapun kenaikan itu ditengarai berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta transportasi. Sedangkan komoditas yang cenderung mengalami kenaikan harga, khususnya menjelang Natal dan tahun baru, yaitu angkutan udara, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, dan cabai merah.
“Terlihat bahwa di bulan Desember selalu terjadi inflasi. Ini bisa kita lihat dari inflasi umum di mana inflasi ini terus meningkat pada bulan Desember pada tahun 2022 inflasi bulan Desember mencapai 0,66%,” pungkasnya.
Baca Juga: Pelik! Ekonomi Indonesia 2024 Tak Capai 5%, Inflasi Bakal Melambung
Berita Terkait
-
Wakili Mendagri, Sekjen Kemendagri Kukuhkan DPP Forum Alumni Mahasiswa Minang
-
Wakili Mendagri Tutup Munaslub Apeksi, Sekjen Kemendagri Ingatkan Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat Urban
-
Fuel Card 3.0 Kolaborasi Bank KB Bukopin & Pemkot Batam Raih Penghargaan
-
Wamendagri Ingatkan Seluruh Anggota MRP Papua Barat Daya Harus Mampu Lindungi Hak-hak Orang Asli Papua
-
Wamendagri Lantik 33 Anggota MRP Provinsi Papua Barat Daya Masa Jabatan 2023-2028
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru