Suara.com - Investasi kekinian sangat mudah dilakukan oleh masyarakat, sebab banyak aplikasi-aplikasi yang menawarkan investor pemula. Selain itu produk investasi yang ditawarkan juga beragam.
Salah satuntya, Bibit.id, platform investasi reksa dana yang menawarkan alternatif investasi bagi investor yang menginginkan return stabil dalam jangka pendek. Stable Earn merupakan produk investasi baru di Bibit dengan grafik return lurus naik dan stabil ketika investor meng-hold produk tersebut sampai jatuh tempo.
Dari segi keamanan, Stable Earn juga sudah 100% aman dijamin negara. Hal ini terjadi karena underlying asset Stable Earn adalah produk stasi obligasi negara jangka pendek yang dijamin oleh negara. Para investor tak perlu resah untuk berinvestasi Stable Earn di Bibit karena seluruh nilai investasi 100% dijamin negara tanpa batas maksimal. Nilai pokok investasi beserta return-nya juga dijamin akan diterima investor pada saat jatuh tempo.
PR & Corporate Communication Lead Bibit.id, William mengatakan, kehadiran produk Stable Earn menjadi jawaban untuk sebagian investor yang ingin mendiversifikasikan portofolio investasi mereka ke dalam produk investasi jangka pendek.
"Selain tujuan investasi jangka panjang seperti dana pensiun dan dana pendidikan anak, banyak investor di Bibit yang telah memiliki portofolio investasi untuk jangka pendek. Dalam hal ini, Stable Earn merupakan produk yang sangat cocok untuk investasi jangka pendek karena grafik return-nya stabil sampai jatuh tempo," ujarnya yang dikutip, Selasa (19/12/2023).
William menambahkan, selain imbal hasil dan nilai akhir investasi sejak pembelian hingga jatuh tempo yang bisa dipastikan, produk Stable Earn memiliki beberapa keunggulan lain.
Pertama, return Stable Earn lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito bank BUMN yang berada di kisaran 3-4% per tahun. Kedua, tidak seperti deposito di bank yang hanya dijamin hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank, investasi di Stable Earn dijamin oleh negara dengan tanpa batas maksimal karena underlying asset-nya adalah Obligasi Negara. Ketiga, pajak Stable Earn hanya 10%, sementara pajak deposito adalah 20%.
Sementara, investor dan influencer di bidang investasi, Doddy Prayogo menambahkan, mengatakan bahwa produk Stable Earn sangat cocok untuk pemula karena aman, memiliki return yang menarik, dan grafik return-nya naik lurus dan stabil.
Baca Juga: Kado Spesial Natal dan Tahun Baru dari BRI, Dividen Interim Rp12,7 T Buat Investor
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Bahlil: Biodiesel Bikin Devisa Negara Hemat 40,71 miliar Dolar AS
-
Bahlil: Impor Minyak 1 Juta Barel per Hari Bikin Devisa Negara 'Bocor' Rp 776 Triliun per Tahun
-
Lewat NextDev, Telkomsel Cetak Technopreneurs Unggul dengan Kurikulum Inovasi Berbasis AI
-
Percepat Swasembada Pangan, Mentan Pastikan Indonesia Siap Hentikan Impor Beras
-
OJK: Kerugian Akibat Scam Tembus Rp 6,1 Triliun
-
Izin 190 Perusahaan Tambang Dibekukan, Bahlil: Hutan Rusak, Siapa Tanggung Jawab?
-
Naik 15,6 Persen, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 7,7 Juta Periode Juli-September
-
PP 39/2025 Terbit, Pemerintah Prioritaskan Stok Batu Bara untuk BUMN Energi dan Industri Strategis
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat Didorong Keperkasaan Rupiah
-
Mandatori B50 Ditargetkan Berjalan Semester II 2026, Bahlil: Insya Allah Kita Tak Lagi Impor Solar!