Suara.com - Tak banyak perusahaan yang mampu bertahan puluhan tahun dan mampu bertahan di tengah naik turunnya sektor bisnis. Perusahaan-perusahaan yang mampu melakukannya pastilah memiliki strategi marketing yang tepat, yang dipadu dengan kejeliaan melihat peluang, serta mampu menjalin mitra dengan berbagai pihak.
Salah satu perusahaan yang mampu mewujudkan kesuksesan ini adalah TIKI. Perusahaan layanan instan kurir yang berada di bawah bendera PT Citra Van Titipan Kilat ini telah terbukti mampu bertahan selama 53 tahun, dan kini memetik buah-buah manis dari eksistensinya.
Menurut Direktur Utama PT. Citra Van Titipan Kilat, Yulina Hastuti, kunci kesuksesan TIKI sehingga mampu eksis selama 53 tahun adalah mampu membangun dan meningkatkan brand loyalty.
“Kami menciptakan excellence customer experience dengan fokus pada 5 pilar strategi bisnis, yaitu Customer, Network, Process, Technology and People,” katanya kepada Suara.com, Selasa (19/12/2023).
Adapun dari sisi Customer, TIKI berusaha memahami karakter, keinginan konsumen dan apa yang mereka butuhkan. Dengan landasan tersebut, maka TIKI sebagai brand dapat menciptakan inovasi produk dan layanan yang tepat untuk meningkatkan customer experience.
Adapun beberapa contoh inovasi yang telah diluncurkan TIKI, antara lain DriveThru, Jempol, SERLOK, SDS Kuliner, Insurance, Packing, dan lainnya.
“SERLOK yang merupakan Seller Online Booking, kami luncurkan pada pertengahan 2020. Melalui TIKI SERLOK, TIKI ingin membantu UMKM, khususnya seller online dengan memberikan kemudahan fasilitas dalam hal pengiriman,” ujar Yulina.
Di sisi Network, TIKI menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain dengan beberapa universitas untuk pengembangan SDM muda, dan sharing best practice TIKI dalam membangun bisnis kurir.
“Kemudian Process, yang mana kami menetapkan standardisasi proses dan layanan di seluruh cabang dan gerai, demi memastikan konsistensi dalam implementasinya dan menjaga excellence customer experience sehingga tercipta customer trust & loyalty. Technology, kami berpartisipasi dalam menjaga lingkungan melalui penggunaan kendaraan listrik & menjadi mitra dalam pengembangan jaringan SPKLU seperti SWAP, serta berkomitmen dalam melakukan digital transformation dalam seluruh proses bisnis TIKI. Kelima, People, kami fokus dalam pengembangan kapabilitas SDM perusahaan melalui training, dan coaching,” papar Yulina.
Baca Juga: Jadi Ibu Kota Baru, Potensi Bisnis Logistik di IKN Diproyeksi Besar
Selain kelima pilar tersebut, eksistensi TIKI dalam 53 tahun ini juga terjadi karena mampu menjaga budaya perusahaan dan memastikannya tercermin dalam tiap aspek operasional bisnis.
“Budaya adalah identitas yang membedakan kita dari pesaing,” kata Yulina lagi.
Potensi Bisnis Kurir bagi Anak Muda Terbuka Lebar
Jika melihat pada peluang bisnis kurir, Yulina menilai, potensi sektor kurir dan logistik di Indonesia terbuka lebar. Menurutnya, Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan partisipasi putra-putri daerah untuk mengembangkan jaringan dan sistem distribusi di daerahnya, agar tercipta konektivitas yang lebih baik lagi antara pusat dan daerah.
Mengutip data dari Asosiasi Logistik Indonesia, arus pengiriman barang, utamanya last-mile delivery mengalami pertumbuhan hingga 40 persen selama pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan karena pembatasan aktivitas masyarakat dan bisnis, sehingga menjadikan jasa kurir dan logistik sebagai penopang utama.
“Potensi jasa kurir di masa depan diyakini akan semakin cemerlang, seiring dengan peningkatan potensi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai 146 miliar Dolar AS pada 2025, dan naik menjadi 8 kali lipat pada 2030,” papar Yulina tentang pasar logistik dalam negeri.
Berita Terkait
-
Begini Peran Logistik Dalam Dorong Ekonomi Digital
-
Teknologi Digital AI Ternyata Bisa Hemat Ongkos Logistik
-
Jadi Ibu Kota Baru, Potensi Bisnis Logistik di IKN Diproyeksi Besar
-
Pacu Kelancaran Distribusi Logistik Nasional dengan Melayani Multimoda Jalur Baru Belawan Pematang Siantar
-
Inovasi Layanan Jadi Ujung Tombak Kesuksesan, TIKI Ajak Generasi Muda Majukan Bisnis Sektor Logistik
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Krisis Energi di Pengungsian Aceh, Rieke Diah Pitaloka Soroti Kerja Pertamina
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp870 Miliar
-
PPN Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Stop Impor Solar pada 2026
-
Tarif Ekspor Indonesia ke AS 'Dipangkas' dari 32% ke 19%, Ini Daftar Produk Kebagian 'Durian Runtuh'
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Fenomena Discouraged Workers: Mengapa Jutaan Warga RI Menyerah Cari Kerja?
-
Prabowo Mau Temui Donald Trump, Bahas 'Kesepakatan Baru' Tarif Dagang?
-
Di Balik Tender Offer Saham PIPA Oleh Morris Capital Indonesia
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI