Suara.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengklaim pemerintah bisa menahan gejolak bahan pokok pada natal dan tahun baru (Nataru). Hal ini, jelas dia, terlihat dari capaian inflasi pada Desember 2023 yang masih rendah.
Tercatat data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Desember 2023 sebesar 0,41 persen. Angka itu turun jauh dibandingkan inflasi pada periode yang sama tahun sebesar 2,61 persen.
"Sungguh kita bersyukur kita dalam meng-handle Nataru tahun ini, pemerintah artinya bukan hanya Kemendag, pemerintah itu ya Bapanas, Menteri Dalam Ngeri, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, atasnya Menko atasnya lagi Pak Presiden, berhasil meng-handle sehingga inflasi Desember untuk menghadapi Nataru terendah selama beberapa tahun terakhir, hanya 0,41. Aritnya Natal Tahun Baru, kita sukses meng-handle harga," ujarnya eusai meninjau harga bahan pangan pokok di Pasar Palmerah, Jakarta Barat yang dikutip Antara, Kamis (4/1/2024).
Menurut Mendag Zulhas, salah satu kebijakan yang membuat inflasi Desember terjaga yaitu suplai bahan pokok. Hal ini yang menjadikan inflasi tahunan juga sangat turun dari 5,51 persen pada 2022 menjadi 2,61 persen di 2023.
"Inflasi tahun ini bagus banget. Supply-nya kalau supply-nya sudah lebih pasti turun. Ini kan supply dan demand saja. Beras sudah turun berarti sudah panen, ada beberapa daerah yang sudah panen padi kan, supply-nya banyak harganya pasti tidak naik," imbuh dia.
Namun demikian, Ketua Umum PAN ini mengakui masih ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan. Akan tetapi, Mendag Zulhas menilai, kenaikan harga bahan pokok itu masih wajar, karena adanya perubahan cuaca yang menyebabkan penurunan produksi.
Dia mengungkapkan, setelah berkeliling di Pasar Palmerah, harga bahan pokok masih stabil. Contohnya harga ayam potong dukuran 900 gram sampai 1,4 kilogram yang dijual dengan harga Rp 33 ribu.
Selain itu, harga telur ayam sebesar Rp 27 ribu per kg, dijual sedikit di bawah harga acuan pemerintah yakni Rp 28 ribu per kg. Harga cabai keriting merah yang sudah mulai turun dibandingkan 3 minggu lalu dari Rp120 ribu menjadi Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per kg.
"Tapi di beberapa daerah di Jawa itu sudah Rp40 ribu. Sumatera juga murah sekali karena Aceh panen raya, cabe di tingkat petani Rp15 ribu, itu rugi ya. Di Aceh cabai Rp25 ribu. Beras stabil, tadi dengar sendiri harganya tidak naik lagi tapi masih harga tinggi. Tapi sudah tidak naik lagi. Bawang saya kira juga stabil. Itulah teman-teman di awal 2024 ini harga-harga sembako, inflasi, bisa dikendalikan dengan baik kita cek langsung," pungkas dia.
Baca Juga: Rupiah Alami Penurunan pada Kamis Pagi Imbas Tingkat Inflasi Rendah
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Pertama Kalinya Setelah Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi China Melambat
-
Soal Popok Bayi Kena Cukai, DJBC Buka Suara
-
Tak Hanya Soal Bisnis, Danantara Beri Tugas Penting ke Dua Direksi Ekpatriat Garuda Indonesia
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Bumi Berseru Fest 2025: Telkom Umumkan 42 Inovator Terbaik, Eco Produk sampai Teknologi Hijau
-
Efisiensi Meningkat: BPPTD Mempawah Pangkas Biaya Perawatan 30% Berkat Antares Eazy
-
BSI Kantongi Izin Jasa Simpanan Emas, Harga Jadi Terjangkau?
-
Indonesia Jual Emisi Karbon 12 Juta Ton ke Norwegia, Setara Hilangkan 2,6 Juta Mobil dari Jalanan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM