Suara.com - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menghentikan operasional atau shut down pada pabrik Ethylene yang mengeluarkan bau menyengat hingga kenyamanan warga Cilegon, Banten.
Perusahaan ini ternyata dimiliki oleh orang terkaya RI, yakni Prajogo Pangestu.
Sekretaris Perusahaan TPIA, Erri Dewi Riani menjelaskan, penutupan itu dipicu kegagalan fungsi alat penunjang yang berhubungan dengan air pendingin yang mengandung hidrokarbon.
“Perseroan melakukan shutdown unit Ethylene Plant dan melakukan pembakaran di cerobong (flaring), yakni pembakaran senyawa hidrokarbon yang muncul ketika saat terjadi kondisi yang tidak biasa (abnormality) dan unplanned shutdown di pabrik,” terang Erri terkait bau tak sedap menguar di Cilegon, Selasa (23/1/2024).
Kebijakan itu, jelas dia, sebagai tindakan pengamanan sesuai prosedur perseroan dan SOP yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar.
“Aroma yang muncul kemungkinan ditimbulkan dari hidrokarbon yang disebabkan oleh kegagalan fungsi alat penunjang yang berhubungan dengan air pendingin. Kami masih menyelidiki untuk memastikan sumber utama aroma tidak sedap tersebut,” papar dia.
Lebih lanjut, Erri menegaskan, untuk menjaga kelangsungan operasional pabrik secara keseluruhan dan mengingat peran penting Chandra Asri Group sebagai penopang kelangsungan industri lainnya, pabrik perseroan yang lain masih beroperasi.
“Chandra Asri Group memiliki beberapa pabrik yang beroperasi di wilayah Cilegon dan Pulo Ampel. Kami telah menutup Pabrik Ethylene sesuai dengan persyaratan oleh otoritas setempat, namun tetap menjalankan operasional kami di pabrik yang lain agar tetap dapat melayani masyarakat Indonesia,” terang dia.
Sementara itu, Polri telah melakukan pemeriksaan dan pengecekan pada hari Senin, tanggal 22 Januari 2024, dan telah menyatakan bahwa gas hidrokarbon di area kejadian masih sesuai dengan nilai baku mutu yang ditetapkan pemerintah sehingga dinyatakan aman.
Baca Juga: Kenaikan Saham CUAN Dicurigai, Kini Diseret Paksa Masuk Papan Pemantauan Khusus
Disampaikan pula oleh Puslabfor Polri, bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat beraktivitas kembali seperti biasa.
TPIA sendiri telah menggantikan alat penunjang pada tanggal 21 Januari 2024.
Kemudian dilanjutkan dengan perawatan pada beberapa alat penunjang yang mengalami kendala.
Adapun Start-up baru akan dilakukan setelah review mendalam dari manajemen untuk memastikan kesiapan pabrik Ethylene.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global