Suara.com - Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong buka suara usai dituding Menteri Investasi Bahlil Lahadalia gagal dalam menyelesaikan target investasi dimasa kepemimpinannya.
Tom pun bilang agar publik yang menilai dirinya.
"Saya kira data-datanya semuanya publik. Kami mempersilakan publik saja menganalisa dan membandingkan data-data, dan kami mempersilakan masyarakat menilai," kata Tom yang juga Co-Captain Timnas AMIN di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Selasa (30/1/2024).
Namun saat dikonfirmasi apakah dirinya pernah gagal mencapai target investasi, Tom Lembong tidak memberikan penjelasan itu.
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membongkar borok Tom Lembong saat menahkodai BKPM.
Salah satunya, soal realisasi investasi yang tidak mencapai target.
Bahlil merinci target investasi pada 2016 sebesar Rp 594,8 triliun dan realisasinya Rp 612,8 triliun. Kemudian tahun 2017 Rp 678,80 triliun, tapi realisasinya hanya Rp 692,9 triliun.
Setelah itu pada tahun 2018, target yang ditetapkan Rp 765 triliun tapi realisasinya cuma Rp 721,3 triliun.
"Jadi dalam fasenya ada target yang tidak tercapai, kemudian kami masuk di 2019 target Rp792 triliun, realisasinya Rp 809 triliun," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BKPM Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Baca Juga: Siap Adu Data Dengan Luhut, Tom Lembong Terima Ajakan Cak Imin Cek Tambang Nikel
Bahlil pun sedikit besar kepala atas kondisi ini, dimana dia bilang realisasi target investasi selalu terpcapai bahkan melebihi target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi ini perbandingan pejabat terdahulu tamatan Harvard dan alumni Jayapura. Ini data objektif," imbuh dia.
Sebelumnya, selama menjadi Kepala BKPM, realisasi investasi yang dicatatkan oleh Thomas Lembong cukup baik, di mana setiap tahunya mencatatkan kenaikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu