Suara.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mengumumkan bahwa tiga negara bersaing untuk menyediakan Kereta Rel Listrik (KRL) ke Indonesia, yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel). Namun, KRL dari China akhirnya terpilih.
Corporate Secretary KCI, Anne Purba menegaskan, sebelum menerima proposal pengadaan KRL dari perusahaan China CRRC Sifang Co Ltd,KCI juga mendapatkan penawaran dari perusahaan Jepang J-TREC, serta dua perusahaan dari Korsel, Wojin dan Dawonsys.
"Kami dapat merekomendasikan beberapa opsi setelah melakukan pengkajian di perusahaan kami," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat KCI, Jakarta, pada Selasa (6/2/2024).
Awalnya, KCI berencana mengimpor KRL bekas dari Jepang, tetapi rencana tersebut dibatalkan karena tidak mendapat restu dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sebagai gantinya, KCI harus mengimpor KRL baru.
KCI berkomunikasi dengan berbagai penyedia dan produsen dari beberapa negara produsen untuk pengadaan KRL baru.
Proposal pertama datang dari J-TREC, produsen KRL Jepang yang seluruh sahamnya dimiliki oleh JR-East. Namun, ada perubahan biaya dalam proses, dari proposal yang diajukan J-TREC pada Juni 2023 hingga Oktober 2023.
Menurut Proposal Harga JR East tanggal 30 Juni 2023 yang dibagikan oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI John Robertho dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen pada Selasa (19/9/2023), harga 3 KRL baru dari pabrikan Jepang senilai Rp 676,8 miliar (asumsi kurs Rp 104,44 per yen).
Namun, pada Oktober 2023, terjadi perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan oleh J-TREC menjadi lebih tinggi dari proposal sebelumnya pada Juni 2023. Anne tidak menjelaskan berapa perubahan biaya yang diajukan oleh J-TREC.
"Tetapi pada Oktober (2023), proposal yang kami terima dari Jepang mengalami kenaikan. Sehingga perlu ada perbandingan dengan yang lain, yaitu Wojin dan Dawonsys, serta CRRC Sifang," katanya.
Baca Juga: Review Film 'Recalled', Mengungkap Misteri dari Hilangnya Ingatan
Setelah mempertimbangkan proposal dari keempat perusahaan tersebut, KCI memutuskan untuk memesan KRL baru dari CRRC Sifang.
KCI telah menandatangani kontrak dengan CRRC Sifang untuk pengadaan tiga rangkaian KRL baru senilai Rp783 miliar pada 31 Januari 2024. Tiga KRL yang akan diimpor dari China itu adalah seri KCI-SFC120-V.
Anne menyebutkan bahwa dari segi harga, CRRC Sifang lebih kompetitif dibandingkan dengan negara lainnya, termasuk dua perusahaan asal Korea Selatan. Namun, dia tidak menjelaskan biaya KRL baru yang ditawarkan oleh Wojin dan Dawonsys.
Selain masalah biaya, KCI memilih untuk memesan KRL baru dari China karena spesifikasi teknisnya yang paling sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Spesifikasi ini merujuk pada yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
"Ada spesifikasi teknis dari CRRC yang sangat cocok dengan kebutuhan kami. Perusahaan tersebut benar-benar memproduksi sesuai dengan kebutuhan kami. Sedangkan perusahaan dari Korea Selatan, sebagian besar masih menggunakan aluminium, sementara kami sudah menggunakan stainless steel," jelas Anne.
Spesifikasi lain yang dipertimbangkan adalah ruang bebas, prasarana, ukuran rel, dan kualitas AC. Semua spesifikasi tersebut dapat dipenuhi oleh produsen China.
Selain itu, menurut Anne, CRRC Sifang juga dapat memenuhi persyaratan waktu pengiriman agar kereta dapat digunakan tepat waktu sehingga kebutuhan pengguna KRL dapat terpenuhi dengan baik.
Menurut dia, ketepatan waktu pengiriman merupakan hal penting dalam memenuhi sarana KRL. Sehingga, ia dan tim harus memastikan bahwa peremajaan bisa dilakukan tanpa mengganggu operasional dengan waktu yang lama.
Dalam kerja sama antara KAI Commuter dan CRRC Sifang, kata dia, juga disepakati adanya transfer pengetahuan untuk operasional di masa depan.
Berita Terkait
-
Sempat Dicurigai Mata-mata dari China, Merpati Ditahan 8 Bulan Dibebaskan Polisi India
-
Pasar Korea Keras, Tesla Cuma Laku Sebiji di Januari 2024
-
Suwon FC Gagal Kalahkan Timnas Indonesia U-20, Fans Kebingungan
-
Review Film 'Recalled', Mengungkap Misteri dari Hilangnya Ingatan
-
Heartwarming, Ini 5 Judul Novel Karya Penulis Jepang yang Menghangatkan
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup