Suara.com - Kementerian BUMN mulai menjalakan program logistik GLID. Program ini merupakan upaya dari BUMN untuk mengurangi tingginya biaya logistik.
Salah satu BUMN yang menjalankan program tersebut yaitu Perum Perhutani melalui, Pelepasan Muatan Sinergi Pasar pengiriman produk Perhutani untuk ekspor non-kayu menuju Top Exporting Destination yang berkolaborasi dengan PosIND, Pelindo, KAI, DAMRI, dan SIER.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmojo mengatakan, bahwa perlu ada kontinuitas implementasi percepatan peningkatan sinergi dan integrasi logistik.
Kartika juga menambahkan Kementerian BUMN kembali membentuk tim untuk percepatan dengan masa kerja satu tahun, agar sinergi logistik BUMN segera terwujud.
Baca Juga
Serbu! Kementerian BUMN Gelar Mudik Gratis Lagi, Kuotanya 80.000 Orang
Sementara, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan bahwa Perhutani sangat membuka diri untuk berkolaborasi dengan pihak manapun sesuai dengan Visi Perhutani yaitu 'Menjadi Perusahaan Pengelola Hutan Berkelanjutan dan Bermanfaat bagi Masyarakat dan Lingkungan' serta sinergi yang terbentuk pada hari ini diharapkan dapat menjadi sinergi yang terbaik.
"Perhutani mengekspor produk Gondorukem mutu WW sebanyak 2 Full Container Load (FCL) atau kurang lebih 38,4 ton dari Gudang gondorukem Perhutani KBM Industri Bukan Kayu Jawa Timur, Divisi Komersial Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Surabaya melalui Tanjung Perak Port menuju Karachi Port, Pakistan, sebagai bentuk dukungan dalam program ini.," ujarnya seperti yang dikutip, Kamis (22/2/2024).
GLID merupakan agregator layanan logistik yang mengintegrasikan 9 Logistic Service Provider (LSP) BUMN di Indonesia.
GLID merupakan inisiatif bersama dari LSP BUMN untuk menurunkan biaya logistik, memaksimalkan potensi bisnis, dan pada akhirnya mampu menekan biaya logistik nasional.
Baca Juga: Berawal Dari Hobi, UMKM Ini Sukses Bangun Fesyen Ecoprint
"Semoga sinergi dan integrasi logistik ekosistem BUMN terus berjalan lancar dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan serta meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Laba Melejit 22 Persen, MBMA Makin Perkasa di Bisnis Nikel Terintegrasi
-
6 Perbedaan Tabungan Konvensional dan Syariah, Mana yang Lebih Sesuai untuk Anda?
-
Pengusaha Sebut Formula Upah Minimum 2026 Bikin Lapangan Kerja Baru Sulit Tercipta
-
Dukung Pemulihan Ekonomi Aceh, BSI Siapkan Restrukturisasi Pembiayaan
-
Isu Damai Ukraina Redam Efek Blokade Tanker Venezuela, Begini Dampaknya ke Harga Minyak
-
Purbaya Klaim Investor Asing Makin Banyak Tanam Modal ke Indonesia, Ini Buktinya
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan Darurat di 40 Titik Bencana Wilayah Sumatra
-
Perubahan Skema Pupuk Subsidi Dinilai Dorong Transparansi
-
Mulai Bangkit, Rupiah Beri Tekanan pada Dolar ke Level Rp16.706
-
Penggunaan Dolar AS Mulai Ditinggalkan, Indonesia-Jepang Pilih Mata Uang Lokal