Suara.com - Rencana eksekusi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara 2024 diprediksi akan mengalami peningkatan. Hal ini karena adanya rencana penambahan alokasi belanja pemerintah, sehingga nilainya bisa mencapai 2,8%, yang awalnya dari sekitar 2,3%. Lebih jauh, apa dampak defisit anggaran?
Hal ini sebenarnya berdasarkan pada pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada sebuah kesempatan. Disampaikan bahwa pemerintah mulai melakukan pembahasan awal RKP dan RAPBN tahun 2024, termasuk berbagai kebijakan ekonomi makro dan fiskal.
Dampak dari Defisit Anggaran di 2024
Beberapa pengeluaran tambahan yang mengakibatkan peningkatan defisit anggaran sebenarnya terpetakan cukup jelas. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Tambahan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun
- Tambahan BLT tunai sebesar Rp600,000 untuk total 22 juta KPM, sebesar Rp11,25 triliun
- Bantuan sembako untuk penerima manfaat hingga Juni 2024, sebesar Rp17,5 triliun
- Anggaran tambahan untuk subsidi Pertamina dan PLN guna menjaga harga BBM dan tarif dasar listrik agar stabil
Dengan beberapa program yang akan dilaksanakan dalam periode anggaran 2024 ini, dampak defisit anggaran tentu akan cukup besar. Peningkatan dari yang semula 2,29%, kemungkinan besar bisa naik ke angka 2,45% hingga 2,8% secara realistis melihat kondisi dan hasil rapat akhir.
Mengenai Agenda Program Makan Siang Gratis
Tidak sedikit pula yang menyoroti defisit anggaran ini juga dipicu karena adanya rencana program makan siang gratis yang diusung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Secara faktual, perhitungan suara masih terus dilakukan oleh KPU. Namun berdasarkan hasil quick count yang beredar di masyarakat, kemenangan lebih dari setengah total suara yang masuk sudah didapatkan pasangan ini.
Program ini masih dalam tahap kajian untuk mencari angka pagu indikatif sebagai acuan pagu anggaran yang tepat. Nantinya hasil perhitungan dan perundingan akan diberikan pada kementerian atau lembaga yang sesuai sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja selanjutnya.
Baca Juga: Jubir Kasih Alasan Menhan Prabowo Peroleh Kenaikan Pangkat Kehormatan dari Presiden Jokowi
Menteri Keuangan menyatakan hingga sebulan kedepan pengkajian mengenai pagu indikatif masih akan dilakukan hingga pada akhirnya nanti KPU memutuskan siapa yang akan memimpin pemerintahan dalam periode mendatang.
Dengan perhitungan yang cermat, program-program yang diagendakan sudah dapat diketahui perkiraan kebutuhan anggarannya, sehingga transisi yang terjadi tidak akan terlalu menemui hambatan besar.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Pihak Istana Buka Suara soal Pangkat Kehormatan Prabowo, Pratikno: Besok, Bapak Presiden Datang
-
Ekspresi Tak Berdaya Mayor Teddy Dicubit Luhut: Kok Gak Berani Kaya ke Dokter Gunawan?
-
Deretan Saham yang Bakal Ketiban 'Durian Runtuh' dari Program Makan Siang Gratis Prabowo
-
Tokoh Politik Cilacap Sentil Ganjar dan Anies: Kalau Nyapres Takut Kalah Jangan Nyalon
-
Jubir Kasih Alasan Menhan Prabowo Peroleh Kenaikan Pangkat Kehormatan dari Presiden Jokowi
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari
-
Anak Usaha MDKA Reklamasi Lahan Seluas 84,96 Hektare di Tujuh Bukit
-
Sandiaga Uno Dorong Wirausaha Muda Untuk Melantai Bursa
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar