Suara.com - PermataBank Syariah mengumumkan kemitraannya dengan Mandiri Sekuritas yang digelar bersamaan dengan kegiatan Customer Gathering dan Market Outlook 2024.
Kegiatan ini juga menandai hadirnya Permata RDN Syariah yang terintegrasi dengan aplikasi Mandiri Online Securities Trading (MOST) dari Mandiri Sekuritas sehingga memberikan kemudahan dan keamanan bagi nasabah dalam berinvestasi di pasar modal syariah.
Kerja sama dengan Mandiri Sekuritas ini juga memberikan kemudahan bagi Investor Syariah untuk membuka Rekening Dana Nasabah secara online.
Integrasi digital tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal syariah dan memudahkan nasabah dalam membuka RDN Syariah dengan cara yang lebih cepat dan efisien.
Pasar modal syariah Indonesia merupakan bagian penting dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai fasilitator dalam perdagangan efek Indonesia dan PermataBank menyadari bahwa minat masyarakat di industri ini kini kian meningkat dan produk keuangan syariah terus berkembang.
Walaupun begitu, jumlah investor syariah masih jauh tertinggal. Bursa Efek Indonesia mencatat bahwa jumlah Saham Syariah meningkat dari 407 di tahun 2018 menjadi 637 di tahun 2023, Reksadana Syariah dari 224 menjadi 273, dan Obligasi Syariah dari 104 menjadi 234.
Namun, jumlah investor syariah hanya tumbuh dari 44.536 di tahun 2018 menjadi 136.418 di tahun 2023, jauh dibandingkan total investor pasar modal yang mencapai 12,2 juta.
Peluang dan potensi pada pasar modal syariah belum termanfaatkan dengan baik, salah satu penyebab utamanya yang banyak dikeluhkan oleh investor adalah proses pembukaan rekening saham syariah (RDN Syariah) yang masih banyak menggunakan paper based dan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan pembukaan rekening saham reguler.
Sedangkan RDN Syariah secara Online baru hadir pada tahun 2023. Kerjasama ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan Investor terhadap proses yang simpel, mudah, dan aman untuk pembukaan rekening saham syariah sehingga bisa mempercepat pertumbuhan investor syariah.
Baca Juga: Luncurkan Program BBM Syariah, Nasabah Bisa Dapatkan Logam Mulia hingga Mobil Listrik
"Sejalan dengan pesatnya laju inovasi teknologi saat ini, PermataBank tentunya terus meningkatkan kualitas mutu produk dan layanan keuangan bagi nasabah secara konsisten. Digitalisasi RDN Syariah merupakan salah satu bentuk komitmen PermataBank Syariah untuk terus berinovasi dalam memberikan solusi investasi syariah melalui ragam produk dan fasilitas yang mudah, aman, dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Inovasi ini menjadi bagian penting dalam transformasi digital terintegrasi yang efisien sehingga kami berharap dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal syariah sehingga mendorong pertumbuhan pasar modal syariah di Indonesia kedepannya,” kata Herwin Bustaman, Director of Sharia Business Unit PermataBank ditulis Rabu (6/3/2024).
Theodora Manik, Director of Retail Mandiri Sekuritas menyampaikan, kerja sama ini merupakan wujud dari komitmen tinggi Mandiri Sekuritas untuk menyediakan layanan investasi pasar modal yang lebih baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
"Dengan adanya kerja sama ini, nasabah memiliki akses berinvestasi serba syariah yang lebih luas melalui MOST Syariah dan RDN online PermataBank Syariah yang telah mendapatkan sertifikasi DSN MUI. Terbukanya akses nasabah untuk investasi syariah yang lebih luas kami yakini akan mendorong kemajuan pasar modal syariah Indonesia dengan lebih pesat,” kata Theodora.
Kondisi ekonomi Indonesia pasca pemilu diprediksi akan tetap resilient, disebabkan oleh masih kuatnya konsumsi masyarakat. Hal ini didukung oleh tingkat inflasi yang terjaga dan kondisi fiskal yang tetap sehat.
Segala situasi ketidakpastian terkait dengan Pemilu yang perlahan memudar, serta tetap positifnya outlook ekonomi Indonesia di tengah risiko perlambatan ekonomi dunia, telah meningkatkan sentimen positif pada pasar keuangan Indonesia terutama pada nilai tukar Rupiah yang mulai mengalami apresiasi dan pertumbuhan pasar saham yang cenderung meningkat.
Meski demikian, tantangan yang bersumber dari sisi eksternal, terutama terkait risiko ”higher-for-longer”, masih akan membatasi potensi pada pasar keuangan Indonesia, terutama pada pasar obligasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Emiten TRON Fokus Garap Bisnis Infrastruktur Kendaraan Listrik
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan