Suara.com - Pemegang lisensi Starbucks di wilayah Timur Tengah, berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap lebih dari 2.000 karyawan.
Keputusan ini diambil karena bisnis mereka mengalami penurunan akibat boikot Israel yang dilakukan oleh sebagian konsumen sebagai dampak dari situasi konflik di Gaza.
Proses PHK ini dijadwalkan akan dimulai pekan depan mendatang, yang akan memengaruhi sekitar 4 persen dari total 50 ribu karyawan yang mereka miliki. Sebagian besar dari mereka adalah karyawan yang bekerja di gerai Starbucks di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.
Genosida yang dilakukan Israel di Palestina berdampak pada penjualan Starbucks yang turun drastis di Timur Tengah dan Amerika Serikat
Hal ini mengakibatkan kondisi perdagangan yang sulit bagi perusahaan, yang memaksa mereka untuk melakukan pemutusan hubungan kerja.
AlShaya, operator Starbucks di wilayah tersebut, menyatakan bahwa keputusan ini sangat sulit dan mereka tetap berkomitmen untuk mendukung para karyawan terkena dampak PHK.
Dikutip dari Reuters, AlShaya mengumumkan rencana untuk mengurangi operasi bisnisnya di Mesir pada bulan Januari lalu. Keputusan ini diambil sebagai dampak dari beberapa devaluasi mata uang dan tingginya tingkat inflasi yang telah mempengaruhi penjualan mereka.
Selain itu, ada kabar yang ramai tentang kemungkinan pembelian saham bisnis Starbucks AlShaya oleh firma ekuitas swasta AS, Apollo Global Management Inc.
Kabar ini muncul dalam konteks ketegangan perdagangan yang sedang terjadi akibat boikot banyak merek Barat sebagai respons terhadap tindakan ofensif militer Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga: Parah! Menteri Israel Minta 'Hapuskan' Bulan Suci Ramadan
Menanggapi aksi boikot produk Israel yang ramai dilakukan belakangan ini, Starbucks pada Oktober tahun lalu telah menyatakan perusahaan tersebut merupakan organisasi non-politik dan telah menepis rumor akan dukungannya pada pemerintah atau tentara Israel.
Hal serupa juga disampaikan Starbucks Indonesia beberapa saat lalu. Starbucks, termasuk CEO Howard Schultz, telah menegaskan bahwa mereka tidak memberikan dukungan finansial kepada Israel dalam konteks serangan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.
Perusahaan menyatakan hal tersebut secara resmi di laman mereka, menegaskan bahwa baik Starbucks maupun Howard Schultz sendiri tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel atau Angkatan Darat Israel dalam bentuk apapun.
Berita Terkait
-
Kacau! Menteri Israel Minta 'Hapuskan' Bulan Suci Ramadan
-
Adu Koleksi Tas Mewah Ashanty vs Kris Dayanti: Ada Banyak Produk Pro Israel, Harga Selangit
-
Italia Minta Dukungan Qatar, Mesir, dan AS Agar Bujuk Israel Stop Serang Palestina
-
Serangan Israel Meningkatkan Kematian Anak di Jalur Gaza, UNICEF: Kematian Tragis Ulah Manusia!
-
Parah! Menteri Israel Minta 'Hapuskan' Bulan Suci Ramadan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat