Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia merasa optimis target investasi Rp 1.650 triliun pada tahun 2024 bisa tercapai. Namun, ada catatan-catatan yang diperhatikan biar capaian investasi sesuai target.
Salah satunya, dengan melihat perkembangan ekonomi global yang kini tengah hadapi tantangan. Akan tetapi, Bahlil percaya diri capaian penyertaan modal asing (PMA) pada tahun 2024 sebesar 52 persen.
"Sekalipun ekonomi global belum pulih, karena perkembangan geopolitik nmasoh belum stabil, terutama terjadi ketegangan di timur tengah. Dan Rusia-Ukraina belum ada tanda-tanda pemulihan, banyak negara yang resesi, ini juga kendala yang kita hadapi ke depan," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi Jakarta, Senin (18/3/2024).
Di dalam negeri, Bahlil juga melihat, kondisi dalam negeri semakin kondusif pasca diadakannya pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres). Bahkan, dia meyakini bahwa kontesasi pilpres akan berjalan dengan satu putaran.
"Di awal kemaren belum bisa saya memutuskan bisa tercapai atau tidak tergantung kondisi politik. Dan alhamdulilah kita punya pilpres, semoga apa yang diputuskan KPU bisa hanya sekali putaran. Karena kita melihat perbedaan jauh sekali, tetapi kami tunggu keputusan KPU, tetapi kami berani lakukan formulasi," ucap dia.
Bahlil bersyukur dengan dinamika pemilu dan pilpres yang kondusif seperti ini. Sehingga, investor akan percaya dengan kondisi ini dan percaya diri menanamkan dananya ke RI.
"Alhamdulilah kita bersyukur pemilu kita lalui bersama dengan berbagai macam dinamika plus minusnya dan sudah hampir dipastikan 1-2 hari ini sudah mulai ada keputusan dari KPU," ucap dia.
Dalam kesempatan ini, Mantan Ketua Umum Hipmi ini memaparkan, pada tahun 2023 realisasi investasi mencapai Rp 1.407 triliun dari target sebesar Rp 1.400 triliun.
"Setelah melewati investasi 2023 dengan target sekitar Rp 1.407 trilun, dari target 1.400 triliun itu kemudian di mana saya ulangi PMA kita 52,4% dan PMDN 47,6%, dan mampu menciptakan lapangan kerja sebesar 1,8 juta orang," pungkas dia.
Baca Juga: Bahlil Buka Suara Soal Tudingan Minta Upeti Izin Tambang Hingga Rp25 Miliar
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?