Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran komisaris PT Pindad dengan menunjuk Letjen TNI (Purn) AM Putranto sebagai Komisaris Independen. AM Putranto menggantikan Mayjen TNI (Purn) Sakkan Tampubolon diberhentikan dengan hormat.
Sebagai informasi, AM Putranto sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Seperti dilansir dari situs resminya, penunjukkan AM Putranto sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-69/MBU/03/2024 dan Bobby Rasyidin selaku Direktur Utama PT Len Industri (Persero) selaku Pemegang Saham Seri B PT Pindad sesuai Surat Keputusan Nomor: 002/KRUPS/LEN-PINDAD/III/2024.
Direktur Utama PT Len Indusri (Persero), Bobby Rasyidin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mayjen TNI (Purn) Sakkan Tampubolon atas kinerja sebagai Komisaris Independen di PT Pindad. Beliau juga mengucapkan selamat dan selamat bergabung kepada Letjen TNI (Purn) AM Putranto.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Sakkan, selama 3 tahun 1 bulan sudah luar biasa sekali dalam mendukung PT Pindad dan sebagai perpanjangan tangan pengawasan kami terhadap kinerja PT Pindad. Kami juga mengucapkan selamat datang kepada bapak Putranto, selamat bergabung di keluarga besar DEFEND ID. Sebagai Holding dan sudah berdiri selama 2 tahun, kinerja DEFEND ID luar biasa dan terus meningkat. Diharapkan di PT Pindad juga terus meningkat baik dari kinerja hingga pendapatan dan kontribusi laba," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (19/3/2024).
Dalam kegiatan yang sama, Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose menyampaikan ucapan terima kasih dan kesan mendalam terhadap Mayjen TNI (Purn) Sakkan Tampubolon.
"Jadi bapak Sakkan sangat friendly, dengan kami Direksi PT Pindad. Saya sangat hargai kedisiplinan beliau terhadap target-target waktu, dan memberi arahan untuk bertindak segera serta tepat waktu. Saya juga ucapkan selamat datang kepada bapak Putranto, saya pribadi sudah mengenal beliau pada saat turun langsung untuk memberi masukan terkait produk Medium Tank Harimau, Ranpur 6x6 Anoa 2 dan Ranpur 4x4 Komodo. Sehingga apa yang sudah lakukan dengan bergabung saat ini kami sangat berharap tentunya akan lebih intens lagi memberi masukan dan arahan kepada kami," kata Abraham Mose.
Adapun, berikut susunan komisaris PT Pindad yang baru:
- Komisaris Utama Maruli Simanjuntak
- Wakil Komisaris Utama Agus Andrianto
- Komisaris Independen AM Putranto
- Komisaris Independen Alexandra Retno Wulan
- Komisaris Independen Arlan Septia
- Komisaris Widhioseno
Baca Juga: Yakin Prabowo-Gibran Menang Pilpres, Bahlil: Bakal Lanjutkan 70% Program Jokowi
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Pendapatan Negara Seret, Bahlil Pertimbangkan Segera Buka Lagi Freeport
-
Sebut Bukan Urusannya! Menkeu Purbaya Lempar Bola Panas Redenominasi ke Bank Sentral
-
Revitalisasi Terminal 1C Rampung, Kapasitas Bandara Soetta Bertambah 96 Juta Orang
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
8 Ide Usaha Modal Rp 500 Ribu Paling Kreatif untuk Pemula dan Pelajar
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Bos Pertamina Sebut Negosiasi Shell dan Vivo Soal Pembelian BBM Murni Masih Jalan
-
Bos Pertamina Telah Cek 560 SPBU Jatim, Hasilnya Diklaim Nggak Ada Masalah
-
Asabri Perluas Layanan Klaim Dana Pensiun Jadi 1.900 Titik
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang