Selain itu, Indonesia juga memiliki keunggulan lainnya yaitu tenaga kerja yang berlimpah. Setiap tahunnya terdapat tiga juta tenaga kerja yang masuk pasar kerja di Indonesia. Terkait dengan keunggulan di sektor manpower ini, penting untuk dilihat bahwa terdapat pergeseran struktur employment yang penting untuk disikapi sehingga dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor industri manufaktur nasional.
"Ini kan dua modal dasar yang tidak dimiliki negara lain, seharusnya Indonesia bisa ngebut ekonomi nya dibanding negara lain. Tapi bagaimana kita bisa seperti India yang terbentuk satu optimisme bersama antara dunia usaha dengan pemerintah bahwa ekonomi ke depan akan tumbuh dengan baik, dan itu harus dibuktikan dengan terciptanya lintasan yang menunjukkan pertumbuhan. Nah, kalau ini sukses kita lakukan tentunya akan mendatangkan investasi," jelasnya.
Menurutnya, invsatasi akan datang ke Indonesia asalkan market-nya tumbuh.
"Kuncinya memang di pertumbuhan market. Nah itu lah yang harus kita benahi sekarang. Jadi, industrinya sudah optimis, tenaga kerja tersedia ini harus dikonversi menjadi market yang tumbuh. Kalau market tumbuh dan menciptakan lintasan yang positif itu investasi akan datang, sehingga nanti kita akan dapat siklus yang positif, karena nanti investasi akan mendorong ekonomi nasional dan itu akan berjalan terus," katanya.
Oleh karena itu, dirinya menyebut bahwa peran Kemenperin terhadap ekonomi nasional menjadi sangat sentral. Kemenperin menjadi institusi yang memegang komando penting dan sangat menentukan kemajuan sektor industri manufaktur nasional.
"Kita sangat apresiasi Menperin yang terus menerus memberikan stimulus untuk industri. Tapi ini kan bukan kerja sendiri, ada andil kementerian lain yang mempermudah, jangan malah dipersulit," katanya.
Dirinya berharap ke dapan tidak hanya produsen, akan tetapi konsumen juga diberikan insentif. Meski demikian, Bob menyadari bahwa pemberian insentif butuh dukungan politik anggaran pemerintah.
"Saya rasa ke depan Kemenperin harus jadi leading kementerian, kalau kita konsen bahwa ke depan itu yang harus jadi drive pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri. Sektor industri mampu menciptakan multiplier effect, pasti tax ratio nya akan bagus jika Kemenperin yang menjadi leading kementeriannya. Kemudian juga penyerapan tenaga kerja nya akan lebih besar, sehingga pertumbuhan ekonomi kita berkualitas dan akan membentuk demand, sehingga memancing terjadinya investasi," katanya.
Baca Juga: Indonesia Salah Satu Negara Terunggul di Asia Tenggara dalam Hal Perkembangan Industri Fintech
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!