Suara.com - Para calon jamaah haji atau umrah disarankan agar waspada dan tidak tergiur dengan iming-iming haji berbiaya murah. Salah satu upaya untuk menghindari agar tak tertipu yakni mengecek daftar penyelenggara perjalanan berizin atau tidak melalui Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh).
"Sekarang ini tidak kurang ada 2.573 travel yang melayani umrah ke tanah suci. Jangan tergiur dengan paket murah, bisa dicek apakah biro perjalanan yang menawarkan tersebut termasuk sudah berizin atau belum," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Jaja Jaelani pada Minggu (24/3/2024) kemarin.
Pasalnya, belum lama ini ditemukan PIHK maupun PPIU yang terbukti menelantarkan jamaahnya, Kemenag telah memberi sanksi berupa penghentian.
"Tiga travel yang sudah kami hentikan. Pertama, penghentian sementara. Yang dua lagi pembekuan," kata dia.
Kementerian Agama menyarankan agar masyarakat tidak terpedaya oleh agen perjalanan yang menawarkan paket ibadah haji atau umrah dengan harga murah, karena dapat menjadi korban penipuan.
Baru-baru ini, telah terjadi peningkatan jumlah iklan haji dan umroh murah yang tersebar luas di media sosial seperti Instagram. Oleh karena itu, masyarakat diingatkan untuk lebih waspada karena semakin banyak kasus penipuan yang menggunakan kedok ibadah haji dan umrah.
"Diharapkan kepada masyarakat untuk tidak tergoda dengan janji-janji haji murah. Penting untuk memastikan apa yang sebenarnya ditawarkan dalam layanan yang mereka berikan," ujar seorang pejabat.
Dia menjelaskan bahwa ada banyak penawaran untuk ibadah haji tanpa harus antre. Namun, Kementerian Agama telah menetapkan kuota pemberangkatan untuk jamaah reguler dan khusus.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Banyak kasus terjadi di mana agen perjalanan gagal menyediakan tiket dan visa, yang mengakibatkan kegagalan keberangkatan jamaah.
Baca Juga: Hadiri Pemakaman Stevie Agnecya, Fuji Dicap Sombong lantaran Ogah-ogahan Diwawancarai Wartawan
Selain itu, beberapa jamaah juga mengalami kesulitan karena pihak penyedia layanan tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan di Arab Saudi.
Tag
Berita Terkait
-
Awas Penipuan Haji dan Umrah Murah, Banyak Tawarkan Promo di Medsos
-
Hempas Anak Konglomerat, Ternyata Ini Alasan Happy Asmara Lebih Pilih Gilga Sahid
-
Bawa Tas Bermerek Saat Pemakaman Stevie Agnecya, Penampilan Oma Gala Jadi Gunjingan
-
Hadiri Pemakaman Stevie Agnecya, Fuji Dicap Sombong lantaran Ogah-ogahan Diwawancarai Wartawan
-
Sinopsis Tukang Bubur Pengen Naik Haji Episode 23 Maret 2024, Kisruh Investasi Mujidin
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!