Suara.com - Elon Musk, lelaki kelahiran Afrika Selatan yang mengantongi izin kerja di Amerika Serikat dan Kanada, ayah dari lima anak, serta memiliki kerajaan bisnis teknologi dan otomotif ini berbagi tips mengelola anak buah.
Sebagai miliarder teknologi, Elon Musk memangku jabatan CEO untuk perusahaan penyewaan koneksi internet via satelit bernama Starlink, perusahaan luar angkasa SpaceX, sampai industri mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) bernama Tesla Incorporation yang memiliki pabrik bernama Tesla Gigafactory.
Pabrik Tesla Gigafactory tersebar di Fremont, California; Sparks, Nevada; Berlin, Jerman; Shanghai, Tiongkok; Austin, Texas; dan Buffalo, New York.
Tentu saja karyawan yang diurusinya tidak sedikit, meski pun ada sistem delegasi. Di mana supervisor memiliki peran mengarahkan anak buah, tanpa diurus Elon Musk langsung.
Toh, seorang Elon Musk tetap paham mengurusi para pegawai, utamanya mereka yang cerdas dan berbakat.
Dikutip dari Fortune, saat ditanya tentang cara mengelola karyawan terbaiknya, Elon Musk memberikan jawaban yang bisa dijadikan wacana bersama.
“Orang cerdas bisa mengelola diri mereka sendiri,” kata lelaki bernama lengkap Elon Reeve Musk itu.
Menurutnya, mereka yang cerdas dan berbakat bisa pergi dan bekerja di mana saja. Termasuk bila ada tawaran yang lebih menarik dan secara semangat lebih mendekati keinginan mereka.
“Jadi, cara untuk membuat mereka bahagia adalah dengan menetapkan tujuan dan membiarkan mereka mencari cara untuk mencapainya,” ungkap Elon Musk.
Baca Juga: Lebih Dulu dari Presiden, Menteri PUPR dan Keluarga Pindah ke IKN
Termasuk dalam menyampaikan visi dan misi perusahaan.
“Jadi berkatalah seperti: tujuan yang ingin kami kejar begini, dan inilah yang ingin kami capai. Jika Anda setuju dengan tujuan ini, maka mari kita coba mewujudkannya bersama,'” tandas Elon Musk, seraya menyatakan bahwa ia tetap berhak untuk mempertimbangkan dan mengambil kendali jika diperlukan.
“Sesekali, Anda harus berkata, “Teman-teman, kali ini langkahnya mesti begini, Anda harus percaya kepada saya,” lanjut Elon Musk.
Dalam rangka mengembalikan reputasinya sebagai manajer mikro, ia menambahkan sebenarnya unsur manajemen yang dibutuhkan hanya sedikit.
“Saya tidak akan menyebutnya manajemen mikro, ini hanya menekankan perhatian terhadap detail,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Nicolai Tangen, kepala eksekutif salah satu badan pendanaan di Norwegia, yang disiarkan di situs media sosial Musk, X.
“Jika Anda mencoba membuat produk yang sempurna, maka perhatian terhadap detail sangatlah penting,” saran Elon Musk.
Meski pun sebagian besar bos yang mengelola berada di sektor mikro manajer tidak menganggap tindakan mereka melanggar otonomi karyawan, mayoritas pekerja mengatakan bahwa mereka memiliki bos yang terlalu terlibat selama karier mereka, demikian temuan survei.
Elon Musk sendiri berteman baik dengan bos-bos lain yang terkenal suka menuntut anak buah, antara lain seperti mantan CEO Apple Steve Jobs, dan mantan CEO Microsoft Bill Gates.
Biografer Walter Isaacson yang menulis seluk-beluk tentang Elon Musk menggambarkan bahwa sang miliarder ini terobsesi dengan keputusan-keputusan paling penting perusahaannya.
Antara lain , desain truk tenaga listrik Cybertruck hingga lokasi Twitter menempatkan servernya.
Elon Musk mengatakan belum membaca buku Walter Isaacson tentang biografinya, namun memberikan gambaran bagaimana ia sanggup menjalankan enam perusahaan selama dua tahun.
Berita Terkait
-
Sepi Peminat, Ford Pangkas 1.000 Karyawan di Divisi Mobil Listrik
-
Terus Merugi, Elon Musk Habiskan Uang Rp 16,4 Triliun Buat Beli Saham Tesla
-
Starlink Down di Indonesia: Kapasitas Penuh Hentikan Pengguna Baru
-
Perusahaan Milik Elon Musk Pecat 500 Karyawan Via Email, Pesangon Dibayar Akhir November
-
Profil Larry Ellison, Sempat Ambil Tahta Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Lowongan Kerja Kemenko PM September 2025: dari Videografer sampai Social Media Specialist
-
IHSG Loyo Didorong Pelemahan Rupiah
-
Menkeu Purbaya Bisa Andalkan Sektor Migas untuk Kejar Target Ekonomi Tumbuh 6 Persen
-
Merasa Terlindungi, Guru di Sukabumi Ceritakan Pengalaman Positif dengan JKN
-
Rupiah Terkapar Tak Berdaya Lawan Dolar AS Hari ini ke Level Rp 16.600
-
BTN Syariah Akan Berubah Jadi Bank Syariah Nasional, Layani Tabungan Emas Hingga Haji
-
CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Tembus Rp73,8 Triliun
-
Profil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT): Raksasa Tekstil Resmi Pailit!
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin Langsung Terbang?
-
Rupiah Jebol Rp16.600, Bos BI Turun Tangan Hingga Ungkap 'Jurus' Stabilisasi'