Bisnis / Keuangan
Selasa, 16 September 2025 | 13:47 WIB
Elon Musk (Instagram @elonrmuskk)
Baca 10 detik
  • Elon Musk membeli saham Tesla senilai $1 miliar untuk mendongkrak keuangan perusahaan
  • Langkah ini membuat saham Tesla naik hampir 4% dan menambah kekayaan Musk
  • Tesla masih menghadapi tantangan berat, seperti penurunan penjualan dan tekanan margin
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Elon Musk baru saja menghabiskan 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16,4 triliun dari uangnya sendiri untuk membeli saham tambahan Tesla tambahan.

Hal ini dilakukan agar saham perusahaan tersebut bisa menyelesaikan pemulihan keuangannya dan menjadi positif untuk tahun ini.

Tentunya, pembelian yang dilakukan Musk bisa mengangkat saham Tesla (TSLA) sebesar 7 persen pada pembukaan pasar modal.

Meskipun tidak mempertahankan kenaikan awal tersebut, saham tersebut mengakhiri hari dengan kenaikan hampir 4 persen.

Itu cukup untuk menutupi sisa kerugian saham Tesla untuk tahun ini, yang pada satu titik turun 42 persen dari akhir tahun 2024.

“Ini adalah kepercayaan yang sangat besar dari Musk dan para investor optimis senang melihat ini. Ini mengirimkan sinyal positif setelah tahun yang penuh gejolak bagi Musk dan para pemegang saham Tesla," kata Dan Ives, analis teknologi di Wedbush Securities dilansir dari CNN International, Selasa (16/9/2025).

Logo Tesla. [Shutterstock]

Kemampuan Musk untuk membeli saham senilai 1 miliar dolar AS, terutama sebagai isyarat simbolis, merupakan indikasi lain dari kekayaannya yang luar biasa besar.

Harganya terjangkau bagi orang terkaya di dunia.

Bahkan, kenaikan nilai saham Tesla menambahkan sekitar 5,8 miliar dolar AS ke kekayaan bersihnya, lebih dari cukup untuk menutupi biayanya.

Baca Juga: Stimulus Kebijakan Prabowo Dorong IHSG Menghijau Selasa Pagi

Sebagai informasi, saham Tesla hampir dua kali lipat meningkat setelah pemilu, karena investor bertaruh bahwa hubungan dekat Musk dengan Presiden terpilih Donald Trump saat itu akan membantu prospek keuangan perusahaan.

Namun, setelah mencapai rekor tertinggi pada pertengahan Desember, saham mulai merosot tajam.

Ketika Musk mulai aktif menjalankan Departemen Efisiensi Pemerintahan pemerintahan Trump, perusahaan mulai menghadapi reaksi keras dari mereka yang menentang Trump dan agendanya.

Tesla mencatat penurunan penjualan terbesar dalam sejarah pada kuartal pertama dan kedua, dan laba pun ikut anjlok.

Sedangkan berdasarkan hasil kuartalan terbaru, Tesla menunjukkan tekanan margin yang terus berlanjut, di tengah melemahnya permintaan mobil listrik, meningkatnya biaya, dan persaingan yang makin ketat.

Load More