Suara.com - Elon Musk baru saja menghabiskan 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16,4 triliun dari uangnya sendiri untuk membeli saham tambahan Tesla tambahan.
Hal ini dilakukan agar saham perusahaan tersebut bisa menyelesaikan pemulihan keuangannya dan menjadi positif untuk tahun ini.
Tentunya, pembelian yang dilakukan Musk bisa mengangkat saham Tesla (TSLA) sebesar 7 persen pada pembukaan pasar modal.
Meskipun tidak mempertahankan kenaikan awal tersebut, saham tersebut mengakhiri hari dengan kenaikan hampir 4 persen.
Itu cukup untuk menutupi sisa kerugian saham Tesla untuk tahun ini, yang pada satu titik turun 42 persen dari akhir tahun 2024.
“Ini adalah kepercayaan yang sangat besar dari Musk dan para investor optimis senang melihat ini. Ini mengirimkan sinyal positif setelah tahun yang penuh gejolak bagi Musk dan para pemegang saham Tesla," kata Dan Ives, analis teknologi di Wedbush Securities dilansir dari CNN International, Selasa (16/9/2025).
Kemampuan Musk untuk membeli saham senilai 1 miliar dolar AS, terutama sebagai isyarat simbolis, merupakan indikasi lain dari kekayaannya yang luar biasa besar.
Harganya terjangkau bagi orang terkaya di dunia.
Bahkan, kenaikan nilai saham Tesla menambahkan sekitar 5,8 miliar dolar AS ke kekayaan bersihnya, lebih dari cukup untuk menutupi biayanya.
Baca Juga: Stimulus Kebijakan Prabowo Dorong IHSG Menghijau Selasa Pagi
Sebagai informasi, saham Tesla hampir dua kali lipat meningkat setelah pemilu, karena investor bertaruh bahwa hubungan dekat Musk dengan Presiden terpilih Donald Trump saat itu akan membantu prospek keuangan perusahaan.
Namun, setelah mencapai rekor tertinggi pada pertengahan Desember, saham mulai merosot tajam.
Ketika Musk mulai aktif menjalankan Departemen Efisiensi Pemerintahan pemerintahan Trump, perusahaan mulai menghadapi reaksi keras dari mereka yang menentang Trump dan agendanya.
Tesla mencatat penurunan penjualan terbesar dalam sejarah pada kuartal pertama dan kedua, dan laba pun ikut anjlok.
Sedangkan berdasarkan hasil kuartalan terbaru, Tesla menunjukkan tekanan margin yang terus berlanjut, di tengah melemahnya permintaan mobil listrik, meningkatnya biaya, dan persaingan yang makin ketat.
Berita Terkait
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada
-
Daftar Pemegang Saham Terbesar PT Merdeka Gold Resource Tbk
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
Investor Saham Menanti Gebrakan Purbaya Yudhi Setelah Jadi Menteri Keuangan
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026
-
Nilai Tukar Rupiah Drop Lagi, Ini Pemicunya
-
Usai Resmikan InfraNexia, Telkom (TLKM) Siapkan Entitas B2B ICT Baru
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?