Suara.com - Kita jangan terkecoh dengan hanya melihat fenomena K-Wave di tataran permukaan. Misalnya, heboh BTS Meal yang berkolaborasi dengan salah satu produk makanan cepat saji, serunya drama-drama Korea, atau terus bertumbuhnya berbagai resto dan makanan dari Negeri Ginseng.
Ada hal yang lebih penting dari sekadar fenomena tersebut, yakni bagaimana Korea Selatan menjadikan K-Wave menggeser perekonomiannya dari yang semula berbasis manufaktur ke sektor jasa, dan sekaligus untuk menyelamatkan negeri itu dari krisis ekonomi 1998.
Demikian dipaparkan Rektor President University (Presuniv) Handa S. Abidin, SH, L.LM, Ph.D., di ruang kerjanya, Rabu (3/4). Handa memaparkan hal tersebut terkait dengan rencana Presuniv membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus Festival yang akan digelar di area terbuka di President University Convention Center.
Festival yang ditargetkan dihadiri oleh ribuan partisipan tersebut juga akan melibatkan berbagai perusahaan asal Korea Selatan, termasuk menawarkan peluang karier di sana.
Ungkap Handa, K-Wave adalah sebuah gelombang besar yang terencana dan diorkestrasi negaranya dengan sangat rapi.
“Ketika sudah terpikat dengan K-Pop atau K-Drama, kita akan membeli produk turunannya, seperti merchandise, makanan dan minuman, kosmetik, produk kecantikan, atau produk apa pun yang mereka tampilkan. Lalu, kita akan datang ke berbagai konsernya, atau ke Korea Selatan untuk mengunjungi tempat syuting dan berbagai lokasi wisata lainnya, serta membeli aneka produknya. Itulah gelombang besar dari K-Wave.” ucapnya.
Dan, lanjut Handa, itu sudah terbukti. “Banyak produk Korea Selatan yang kini mendominasi bukan hanya pasar Indonesia, tetapi juga dunia,” tegasnya. Faktor kunci dari keberhasilan K-Wave adalah inovasi. “Inilah yang akan kita pelajari habishabisan melalui konsentrasi K-Wave di Presuniv,” ucapnya. Kata Handa lagi, “Indonesia ingin industri kreatifnya berperan penting bagi perekonomian nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, kita bisa belajar dari cara Korea Selatan mengorkestrasi K-Wave.”
Semangat BTS
Salah satu topik yang akan dipelajari dalam konsentrasi K-Wave adalah tentang BTS atau Bangtan Sonyeondan, boyband asal Korea Selatan. BTS memang fenomenal. Mereka menjadi satu-satunya grup band yang pernah diundang berpidato dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada 24 September 2018.
Dalam kesempatan tersebut, Kim Nam-joon alias RM, yang mewakili koleganya, mengatakan begini: “Cinta sejati dimulai dari mencintai diri kita sendiri.” Prof. Ki-chan Kim, International Chancelor Presuniv, menjelaskan lebih jauh soal materi perkuliahan dalam konsentrasi K-Wave yang menawarkan semangat utama yang ditawarkan oleh BTS. Kata Prof. Kim, “Pesan penting dari grup band ini adalah ‘cintailah dirimu sendiri, dan cintailah sesamamu’. Konsep utama dari pesan tersebut adalah persaudaraan atau brotherhood.”
Semangat persaudaraan itulah yang menjadi inti dari pesan-pesan kemanusiaan atau humanity yang selalu disampaikan oleh BTS. “Konsep itulah yang membuat BTS disukai dan begitu populer di kalangan anak-anak muda. Popularitas BTS dan pesannya yang menginspirasi anak-anak muda itulah yang membuat BTS bahkan diundang untuk memberikan pidatonya di Sidang Umum PBB,” tutur Prof. Kim.
Katanya lagi, “Saya berharap dengan membuka konsentrasi K-Wave, mahasiswa Presuniv bisa mempelajari semangat BTS tersebut. Semangat untuk mencintai diri sendiri dan mencintai sesama. Semangat persaudaraan.”
Salah satu topik penting lainnya dari konsentrasi K-Wave adalah entrepreneurship. Menurut Prof. Kim, ada semangat entrepreneurship yang berbeda dari konsentrasi ini. Ia kemudian memaparkan lebih detail. Kunci utama dari entrepreneurship adalah inovasi. Untuk mendorong munculnya inovasi, para pemimpin mesti berorientasi pada people, pada sumber daya manusia.
“Kuncinya adalah beri mereka inspirasi untuk berani bermimpi. Lalu, berdayakan kemampuan mereka, dan dorong untuk kolaborasi agar setiap orang dapat mencapai kinerja terbaiknya saat berinovasi,” kata Prof. Kim.
Dengan semangat seperti itu, tutur Prof. Kim, bisnis bukan saja akan terus maju, tetapi dunia pun akan berkembang ke arah yang lebih baik. “Jadi, melalui topik BTS yang akan dipelajari dalam konsentrasi K-Wave, kita bukan hanya membangun semangat tentang pentingnya humanity atau kemanusiaan, tetapi juga keinginan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik bagi semua orang melalui inovasi,” ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Bahlil: Permen Minerba akan Prioritaskan UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta
-
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global