Suara.com - Program Ekspedisi Rupiah yang digagas Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut berlangsung di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada 19-25 April 2024.
Dikutip dari kantor berita Antara, Lahmuddin Siregar, Asisten II Bupati Kepulauan Mentawai di Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada Selasa (23/4/2024) mengatakan berdasarkan laporan yang disampaikan Gubernur Sumatera Barat, pada 2023 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk provinsi ini mencapai 65 ribu jiwa.
"Dari jumlah itu, saya menyakini sebagian besar datang ke Mentawai. Di satu sisi, ini menjadi tantangan kita bersama khususnya dalam hal penggunaan rupiah," ungkap Lahmuddin Siregar.
Di sisi lain, pemerintah daerah itu mengkhawatirkan ramainya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Mentawai menggunakan mata uang asing sebagai alat tukar. Kondisi ini dapat memudarkan kecintaan masyarakat terhadap rupiah.
"Untuk kedaulatan NKRI kita harus menanamkan bahwa rupiah harus selalu kita cintai dan banggakan," tegas Lahmuddin Siregar.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terus mengajak masyarakat setempat untuk mencintai dan menggunakan rupiah sebagai alat transaksi yang sah. Sekaligus menjadi upaya mengantisipasi penggunaan mata uang asing di daerah ini.
"Pemerintah daerah mengimbau dan mengingatkan masyarakat: jangan sampai nanti ketika banyak wisatawan lebih mencintai mata uang asing daripada rupiah," kata Lahmuddin Siregar lagi.
Sedangkan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Endang Kurnia Saputra mengatakan khusus di Kabupaten Kepulauan Mentawai hingga saat ini belum disediakan tempat penukaran uang atau money changer.
Sehingga turis mancanegara yang ingin berwisata ke Kabupaten Kepulauan Mentawai diwajibkan agar menukarkan mata uang asing dalam bentuk rupiah di Kota Padang.
Baca Juga: Panua Pohuwato Beroperasi: Pangkas Jarak, Perluas Perdagangan, dan Pariwisata
"Turis asing dan siapa pun yang bertransaksi di Indonesia harus menggunakan rupiah, tidak boleh mata uang asing," tandas Endang Kurnia Saputra.
Berita Terkait
-
Jaga Stabilitas Rupiah, BNI Dukung Ekspansi QRIS Lintas Negara
-
Bank Indonesia : Penjualan Eceran Diramal Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya
-
Rupiah Kembali Perkasa Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.563
-
Survei BI: Keyakinan Konsumen Menurun, Cari Kerja Jadi Makin Sulit
-
Rupiah Masih Loyo Lawan Dolar Amerika Serikat di Sore Ini
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar