Suara.com - Sebuah video pendek beredar di media sosial. Seorang emak emak mengaku kehilangan dana dari sebuah bank yang disinyalir terjadi akibat serangan yang dikaitkan dengan program bantuan sosial (bansos) menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Namun, otoritas terkait membantah kebenaran dari klaim tersebut, menyebutnya sebagai hoax atau informasi palsu.
Klaim tersebut bermula dari pernyataan yang tersebar luas di media sosial, menyebutkan bahwa sejumlah uang menghilang dari salah satu bank terkemuka, dengan spekulasi bahwa serangan tersebut terjadi sebagai bentuk sabotase terhadap program bansos yang dikeluarkan oleh pemerintah menjelang masa kampanye Pemilu.
"Nah, saudara-saudaraku. Seluruh rakyat Indonesia tercinta yang cinta demokrasi hati-hati uang anda di bank karena banyak yang raib ratusan juta. Sudah banyak yang kehilangan uang yang melaporkan," kata salah seorang wanita dalam video Tiktoknya.
"Hati-hati, kalian harus menarik uang tersebut mendingan kalian simpan sendiri. Sejauh kasus ini sudah 8 kasus orang yang kehilangan uangnya sampai ratusan juta rupiah. Ini efek dari Pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan lain-lain, serangan uang apapun caranya dihalalkan. Untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi ini." pungkasnya.
Meskipun klaim tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, namun otoritas terkait segera memberikan klarifikasi. Menurut pernyataan resmi dari pihak berwenang, tidak ada kejadian atau laporan yang menunjukkan adanya kehilangan dana dalam jumlah besar di bank. Mereka menegaskan bahwa klaim tersebut merupakan hasil dari informasi yang tidak valid dan tidak memiliki dasar yang kuat.
Sementara itu, pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak diverifikasi secara jelas, terutama yang tersebar di media sosial.
Mereka menegaskan pentingnya untuk selalu memeriksa keabsahan informasi sebelum menyebarkannya lebih luas, guna mencegah penyebaran berita palsu yang dapat menimbulkan kepanikan dan kebingungan di tengah masyarakat.
Klaim mengenai kehilangan dana di bank sebagai akibat dari serangan terhadap program bansos menjelang Pemilu menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap informasi yang tidak diverifikasi.
Otoritas terkait terus memantau situasi ini dan memastikan bahwa keamanan dan integritas sistem keuangan tetap terjaga selama periode Pemilu.
Baca Juga: Selain Tetap Ngotot Gulirkan Hak Angket di DPR, PKB Berniat Revisi UU Pemilu
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar