Suara.com - Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional, harga bawang merah masih terpantau tinggi di kisaran Rp53.220 per kg pasca lebaran. Mengatasi hal tersebut, Kementerian Pertanian RI (Kementan) menerapkan berbagai langkah strategis guna mengendalikan harga di pasaran kembali ke normal.
Kementan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura, menerangkan bahwa langkah-langkah strategis yang telah dilakukan pemerintah ialah mengoptimalkan pasokan dari champion, percepatan tanam dengan memberi bantuan benih di lokasi terdampak banjir, serta menyelenggarakan Gelar Bawang Merah Murah untuk masyarakat.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri, mengungkapkan bahwa permintaan bawang merah jelang dan pasca lebaran tahun ini cenderung lebih tinggi. Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan situasi pasar induk dan retail yang masih belum stabil.
“Para pedagang banyak yang mudik. Tenaga kerja rogol, pengirim, distributor, bandar hingga pengecer belum sepenuhnya beraktivitas normal, sehingga pasokan belum bisa maksimal. Sementara permintaan di bulan Syawal masih cukup tinggi. Kondisi ini secara psikologi pasar langsung memicu kenaikan harga,” ucap Idil ditulis Jumat (26/4/2024).
Lebih lanjut, Idil menjelaskan bahwa masyarakat cenderung memilih bawang merah jenis Bima Brebes untuk pasar Jabodetabek. Akan tetapi, pada Februari-Maret lalu, lebih dari 7.500 hektare lahan bawang merah di sepanjang Pantura Jawa seperti Brebes, Kendal, Demak, Pati, Grobogan, hingga Probolinggo terdampak banjir sehingga pasokan terganggu.
Sekitar 2.500 hektare di antaranya mengalami puso atau mati sebelum masuk umur panen akibat banjir.
"Kondisi tersebut membuat pasokan bawang merah jenis Bima Brebes dari sentra utama Jawa menjadi terganggu. Dalam 10 hari ke depan, kita prediksi harga sudah berangsur normal, seiring dengan makin banyaknya panen di beberapa daerah sentra utama seperti Solok, Enrekang, Bima, Bandung, dan Garut. Untuk Brebes Raya, diperkirakan Juni sudah mulai panen kembali," terangnya.
Jikalau dari perspektif petani, Idil menyatakan petani ingin harga dan produksi selalu stabil namun tetap menguntungkan, baik bagi petani maupun konsumen. Petani merasa tidak nyaman jika harga terlalu tinggi.
"Saat harga bagus, tentu momentum ini yang diharapkan petani. Kami ingat bahwa petani bawang merah ini berbulan-bulan kemarin mengalami harga rendah, bahkan di bawah BEP,” tuturnya.
Baca Juga: Seminggu Lagi Mendag Zulhas Janji Harga Bawang Merah Turun
Selain itu, menurut Idil, kondisi stabil akan memotivasi petani untuk terus menanam bawang merah. Lebih lanjut, tak hanya melakukan langkah untuk menstabilkan harga, Ditjen Hortikultura juga melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan produksi bawang merah di dalam negeri agar dapat memenuhi kebutuhan nasional.
Langkah-langkahnya dengan memfasilitasi bantuan saprodi, penumbuhan sentra baru, dan sinergi pemasaran dengan champion. Gudang penyimpanan bawang merah juga difasilitasi dengan pendingin agar pasokan dapat tahan lama.
"Ditjen Horti terus mendorong peningkatan produksi dalam negeri, meskipun secara kumulatif tahunan produksi nasional kita sudah cukup bahkan surplus,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Tantangan Sektor Pangan Kian Kompleks, Dirut PT Pupuk Indonesia: Inovasi Jadi Kunci
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun