Suara.com - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menuntaskan proyek Jetty atau pelabuhan Smelter Nikel MMP di Kariangau, Kalimantan Timur. Pelabuhan ini nantinya, untuk aktivitas pengiriman nikel dari smelter tersebut.
Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengatakan, penyelesaian proyek ini sesuai dengan tepat waktu yang ditetapkan yaitu selama 15 bulan.
"Seperti apa yang disampaikan bahwa alhamdulillah PTPP bisa memenuhi komitmen untuk dapat menyelesaikan proyek dengan waktu 15 bulan pekerjaan fisik. Memang itu adalah standart PTPP dimanapun kami bekerja, di seluruh area operasi kami, terkait dengan QHSE dan waktu pelaksanaan proyek menjadi concern semua karena terus terang, kepuasan Stake Holder ini menjadi prioritas dari kami," ujarnya yang dikutip, Senin (6/5/2024).
Agus berharap, dengan beroperasinya pelabuhan ini, operasional dari Smelter Nickel ini bisa berjalan optimal dan tentunya untuk membantu program pemerintah dalam transisi energi hijau ini juga bisa segera terlaksana.
Adapun, Proyek Jetty Smelter Nickel MMP memiliki nilai kontrak senilai Rp 682,5 Miliar dengan sumber dana yang berasal dari PT Mitra Murni Perkasa yaitu perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) smelter nikel pertama di Indonesia. Proyek ini memiliki masa pelaksanaan konstruksi selama 15 bulan dapat diselesaikan oleh PTPP pada tanggal 30 April 2024 secara tepat waktu.
Manfaat dari proyek ini yaitu sebagai pengembangan fasilitas smelter nikel kelas-1 di Balikpapan, Kalimantan Timur yang menghasilkan 27.800 ton/tahun nickel matte dengan teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF).
Nickel matte merupakan salah satu bahan baku utama produksi baterai untuk kendaraan listrik dan media penyimpanan energi yang banyak digunakan pada pembangkit listrik tenaga baru terbarukan.
Sementara, Direktur PT MMP, Adhi Mustopo menambahkan, pelabuhan sangat penting untuk mendukung perkembangan MMP ke depannya untuk mewujudkan pembangunan ekosistem industri energi hijau yang berkelanjutan.
"MMP sebagai bagian dari MMS Group Indonesia selalu berkomitmen kepada prinsip bisnis berkelanjutan yang sejalan dengan visi misi Group dalam menjalankan setiap kegiatannya. Kegiatan operasional kami didesain untuk dapat meminimalkan carbon footprint sebagai bagian untuk mewujudkan program Net Zero Emission Indonesia 2060," pungkas Adhi.
Baca Juga: Jokowi Sindir Pemda: Pelabuhan Dibangun Tapi Jalannya Tidak!
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur