Suara.com - Sejumlah restoran di New York City, Amerika Serikat, mulai bereksperimen menggunakan kasir yang bekerja secara virtual. Para kasir melakukan pekerjaan mereka secara remote dan berinteraksi dengan pelanggan melalui aplikasi Zoom.
Selayaknya kasir konvensional pada umumnya, kasir ini memiliki tugas untuk menyambut pelanggan dengan senyuman, menyapa, serta menjelaskan menu apa saja yang dimiliki resto tempat mereka bekerja.
Melansir dari The New York Times, ide kasir virtual ini dicetuskan oleh sebuah perusahaan asisten virtual bernama Happy Cashier. Perusahaan ini telah menempatkan layanannya dalam toko-toko di Queens, Manhattan, dan Jersey City.
“Bisnis ini hanya layanan, kami menyediakan alatnya. Terserah mereka (klien) bagaimana menggunakannya,” ujar pendiri Happy Cashier, Zhang, dikutip dari The New York Times, Jumat (10/5).
Zhang mengungkap bahwa ide ini tercetus ketika melihat restoran-restoran di Amerika Serikat sedang dihadapkan dengan harga sewa yang tinggi dan inflasi. Sehingga model bisnis ini pun diluncurkan demi meringankan beban gaji karyawan para pemilik restoran.
Karena bekerja remote, kasir yang dipekerjakan oleh Happy Cashier ini memang dibayar murah. Mereka menerima upah sekitar Rp50 ribu per jam, di bawah upah minimum (UMR) kota tersebut yakni Rp260 ribu per jam.
Ancaman masa depan bagi para pekerja?
Meskipun legal, model bisnis ini menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa pihak, termasuk organisasi buruh yang memperjuangkan kenaikan UMR di kota tersebut.
“Fakta bahwa mereka telah menemukan cara untuk melakukan outsourcing pekerjaan ke negara lain sangat meresahkan. Hal ini dapat memberikan tekanan yang signifikan terhadap upah di industri ini,” jelas Teófilo Reyes yang merupakan Kepala Staf Restaurant Opportunities Centers United, sebuah kelompok buruh nirlaba yang mendorong kenaikan UMR di New York.
Baca Juga: A&W Indonesia Raih QSR Media Asia Tabsquare Awards 2024 di Singapore
Ia menambahkan bahwa model bisnis ini mengakali ketentuan upah minimum yang layak karena aturan tersebut hanya berlaku bagi pekerja yang secara fisik hadir dalam batas geografis negara bagian tersebut.
Selain itu, pengusaha teknologi bernama Brett Goldstein, turut mengomentari fenomena kasir virtual ini. Menurutnya, ini merupakan cara yang jelas untuk memangkas biaya operasional pengusaha yang dapat menyebabkan masa depan distopia bagi para pekerja.
“Saat ini dalam layar adalah perempuan Filipina mengendalikan sistem. Namun tidaklah gila untuk percaya bahwa dalam enam hingga dua belas bulan kedepan, ini bisa jadi avatar AI yang melakukan semua hal yang sama,” terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Update Proyek DME, Bahlil: Pakai Teknologi China, AS hingga Eropa!
-
Bahlil Lahadalia Ungkap Alasan DMO Batubara Naik di Balik Kebijakan Baru ESDM
-
Rasio Wirausaha RI Cuma 3,47 Persen, Jauh Ketinggalan dari Singapura dan Malaysia!
-
Apakah Deposito Harus Bayar Tiap Bulan? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April