Suara.com - PT Indonesia AirAsia Tbk mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,08 triliun di kuartal I tahun 2024. Nilai itu setelah ditambah dengan beban keuangan dan pajak.
Pada periode yang sama, emiten bersandi saham CMPP ini mencatatkan kerugian operasional sebesar Rp 702,62 miliar.
Sementara, maskapai berbiaya hemat ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,62 triliun atau naik 75,24% di kuartal I-2024. Nilai pendapatan itu disumbang dari penjualan tiket kursi pesawat memberikan sebesar Rp 5,63 triliun, diikuti oleh pendapatan dari bagasi sebesar Rp 731,74 miliar.
"Selain itu, pendapatan juga berasal dari layanan penerbangan sebesar Rp 125,85 miliar, kargo Rp 44,26 miliar dan charter Rp 14,08 miliar," ujar Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga, di Jakarta, Sabtu (11/5/2024).
Denpasar menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp 2,63 triliun, diikuti oleh Jakarta senilai Rp 2,58 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp 784 miliar dan Rp 624 miliar.
Meskipun terjadi kenaikan harga bahan bakar serta biaya perbaikan dan pemeliharaan, perusahaan masih menghasilkan pendapatan.
"Manajemen Indonesia AirAsia sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial. Selain itu, manajemen PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP) juga aktif mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan kelangsungan operasional perusahaan. Hingga saat ini, operasional penerbangan Indonesia AirAsia berjalan lancar, melayani pengangkutan penumpang dan barang tanpa gangguan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional," jelas Veranita.
Veranita juga menegaskan komitmen Indonesia AirAsia untuk terus meningkatkan strategi keberlanjutan dan kelangsungan perusahaan. Langkah strategis ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga turut membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas industri penerbangan di Tanah Air.
Per Maret 2024, Indonesia AirAsia melayani 33 rute, termasuk 12 rute domestik dan 21 rute internasional. Tingkat ketepatan waktu (OTP/On Time Performance) meningkat 14% dari 73% pada kuartal pertama 2023 menjadi 87% pada kuartal pertama 2024.
Baca Juga: Saham Baru Capital A Senilai 3 M Ringgit Untungkan Pemegang AirAsia X Dua Kali Lipat
Tingkat keterisian penumpang (Load Factor) pada kuartal pertama 2024 tercatat sebesar 83%, meningkat 2% dari kuartal pertama 2023.
Jumlah penerbangan selama kuartal pertama 2024 tercatat sebanyak 10,874 penerbangan meningkat sebesar 30% dari kuartal pertama 2023. Total penumpang tercatat sebanyak 1,63 juta atau meningkat sebesar 33% dari kuartal pertama 2023.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
RDMP Kilang Balikpapan Ditargetkan Beroperasi Pertengahan Desember
-
Butuh Waktu 8 Bulan, Bagaimana Proses Pengujian BBM Bobibos?
-
Saham Grup Bakrie dan GOTO Banjir Jual Bersih, BUMI Menjadi Top Seller
-
Emiten Kosmetik MRAT Gaet Restock untuk Digitalisasi Gudang
-
Penggunaan Dompet Digital Makin Luas, Tak Hanya Buat Bayar Makanan dan Belanja
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant
-
Diburu Purbaya, Pedagang Thrifting Pasar Senen Tuding China Perusak Pasar Produk Lokal