Suara.com - Dalam event Indonesia Petroleum Association Conference and Exhibition (IPA Convex) 2024 di Tangerang, Banten, pada Rabu (15/5/2024) telah ditandatangani kerja sama PT Pertamina (Persero) dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil.
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi Pertamina, PT Pertamina (Persero) bersama Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil bekerja sama untuk pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan.
"Kerja sama dengan KNOC dan ExxonMobil menjadi bukti keseriusan Pertamina untuk mengakselerasi transisi energi dan program penurunan karbon di Indonesia dengan berkolaborasi dengan partner internasional," jelas Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, di Banten pada Kamis (16/5/2024).
Kerja sama ini bertujuan mengembangkan penyimpanan karbon di Indonesia, dan memanfaatkan potensi penyimpanan karbon di wilayah Asia Tenggara.
Penandatanganan perjanjian berlangsung antara Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dengan Dong Sub Kim, Presiden dan CEO Korea National Oil Corporation (KNOC), serta Irtiza Sayyed, Presiden ExxonMobil Low Carbon Solutions Asia Pacific.
Bersama kerangka kerja sama ini, ketiga pihak akan melaksanakan cooperative framework untuk memperluas kolaborasi trans-boundary value chain CCS. Juga memetakan potensi kolaborasi, transfer teknologi, transportasi dan lokasi storage karbon.
"Hal ini diharapkan bisa mendukung pengembangan proyek CCS baik di Indonesia maupun di Korea Selatan," lanjut Nicke Widyawati.
Irtiza Sayyed, President ExxonMobil Low Carbon Solutions Asia Pacific menyatakan bahwa kolaborasi dilakukan demi percepatan program pengurangan emisi.
"Bersama Pertamina, KNOC, dan dukungan Pemerintah Indonesia, kami terus mendorong program penurunan emisi serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan seluruh kawasan," ungkapnya.
Baca Juga: 7 Ambulance Rescue IHC Dukung Kelancaran World Water Forum 2024 di Bali
Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina melakukan Preliminary Agreement dengan ExxonMobil terkait CCS/CCUS (carbon capture storage/carbon capture utilization storage) di wilayah kerja PHE Offshore South East Sumatera (OSES).
Berita Terkait
-
Lagunya Dipakai Iklan Tanpa Izin oleh Pertamina, Wijaya 80 Ngadu ke DJKI
-
Pemulihan Bencana Sumatra Telan Rp 60 T, Purbaya Pastikan Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
Pemerintah Diminta Tak Terbitkan Kebijakan Rokok yang Rugikan Banyak Pihak
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025
-
Menko Airlangga Ngeluh Harga Mobil-Motor Murah Bikin Jakarta Macet