Suara.com - Pencairan dana KJP Plus tahap 1 untuk bulan Mei 2024 dipatikan terlambat. Hal ini terungkap usai Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyampaikan alasan keterlambatan sekaligus meminta maaf untuk hal ini.
"Kami mohon maaf atas keterlambatan pencairan KJP tahap 1," tulis akun Instagram @jakdisdiktv, Sabtu (8/6/2024).
Lebih lanjut, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyampaikan bahwa pencairan KJP Plus tahap 1 akan dilaksanakan mulai pekan kedua Juni 2024.
"Kami pastikan pencairan KJP tahap pertama akan dilakukan pada minggu kedua bulan Juni 2024," lanjut pernyataan tersebut.
Alasan keterlambatan pencairan KJP Plus Mei 2024 disebabkan oleh proses verifikasi dan validasi calon penerima yang perlu disesuaikan.
Cara Mengecek Penerima KJP Plus 2024
Akses laman https://kjp.jakarta.go.id/
Masukkan NIK KTP anak sekolah.
Pilih tahun 2024 dan tahap penyaluran yang relevan.
Klik “Cek” dan tunggu informasi pengumuman yang muncul.
Nominal Uang KJP Plus 2024
SD/MI: Dana sebesar Rp250.000/bulan terdiri dari Dana Rutin Rp135.000 dan Dana Berkala Rp115.000. Tambahan SPP untuk SD/MI Swasta selama 6 bulan sebesar Rp130.000/bulan.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Rekomendasikan Pemprov DKI Jakarta Cabut KJP Plus Siswa Tawuran
SMP/MTs: Dana sebesar Rp300.000/bulan terdiri dari Dana Rutin Rp185.000 dan Dana Berkala Rp115.000. Tambahan SPP untuk SMP/MTs Swasta selama 6 bulan sebesar Rp170.000/bulan.
SMA/MA: Dana sebesar Rp420.000/bulan terdiri dari Dana Rutin Rp235.000 dan Dana Berkala Rp185.000. Tambahan SPP untuk SMA/MA Swasta selama 6 bulan sebesar Rp290.000/bulan.
SMK: Dana sebesar Rp450.000/bulan terdiri dari Dana Rutin Rp235.000 dan Dana Berkala Rp215.000. Tambahan SPP untuk SMK Swasta selama 6 bulan sebesar Rp240.000/bulan.
Tag
Berita Terkait
-
Akui Ada Keterlambatan, Disdik DKI Pastikan KJP Plus Tahap 1 2024 Cair Pekan Kedua Juni
-
Desak Pemprov DKI Segera Cairkan Dana KJP, Ima PDIP: Ini Hak Siswa
-
JRMK Curhat Kesulitan Setelah Anies Lengser, Susah Ngadu ke Balai Kota hingga KJP Dihapus
-
Bakal Cabut KJP Pelajar Konvoi Bawa Sajam di Senen, Heru Budi: Jangan Ganggu Aktivitas Ramadan!
-
Polda Metro Jaya Rekomendasikan Pemprov DKI Jakarta Cabut KJP Plus Siswa Tawuran
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Sepi Peminat, Ford Pangkas 1.000 Karyawan di Divisi Mobil Listrik
-
Bansos Beras Lanjut, 18 Juta Keluarga Dapat Beras 10 Kg pada Oktober-November
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket