Suara.com - Hari-hari besar religi, tidak terkecuali Idul Adha 2024 membuat semarak pasar dan tempat perbelanjaan. Di mana semangat melakukan transaksi pembelian meningkat.
Dikutip dari kantor berita Antara, Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengimbau masyarakat agar bijak berbelanja.
Artinya, dengan tidak berbelanja secara berlebihan menjelang 17 Juni 2024, maka situasi tidak berujung terjadinya kelangkaan bahan pokok.
Abdul Rauf, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari di Kendari, Selasa (11/6/2024) menyatakan bahwa menjelang Hari Raya Idul Adha tentunya kebutuhan pangan mengalami peningkatan. Sehingga berpotensi memicu kelangkaan bahan pangan bila tidak ada ebijaksanaan dari masyarakat dalam berbelanja.
"Biasanya di hari-hari besar keagamaan nasional kebutuhan pangan meningkat dan tidak jarang masyarakat melakukan panic buying, karena takut tidak kebagian. Pada akhirnya menyebabkan bahan pangan menjadi langka," jelas Abdul Rauf.
Disebutkannya bahwa stigma seperti itu harus dihilangkan. Sebab dengan melakukan belanja berlebihan, tentunya merugikan banyak pihak.
Bahkan kerugian akan kembali lagi ke masyarakat sebagai konsumen. Yaitu bila bahan pangan langka, bakal memicu kenaikan harga dan berpengaruh kepada inflasi serta penurunan daya beli.
Memahami kebutuhan masyarakat, Perum Bulog telah mengkonfirmasi lebih dari 21.400 ton beras tersedia di seluruh gudang-gudang Bulog di seluruh Sulawesi Tenggara termasuk Kota Kendari.
Selain itu, Bulog juga memiliki stok 21 ton gula pasir, 192 ribu liter minyak yang mampu mencukupi kebutuhan hingga berapa bulan ke depan.
Baca Juga: UMKM Kabupaten Bantul Perluas Produk Lewat Pameran, Mulai Insidentil sampai Kelas Internasional
"Kami bekerja sama dengan Bulog dan instansi tingkat Kota Kendari, menggelar bazar pangan dan kuliner murah untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin berbelanja kebutuhan menjelang Idul Adha. Tujuannya, semakin dekat dengan produsen, jelas Abdul Rauf.
Harapannya, bazar pangan dan kuliner murah bisa menjadi wadah pertemuan antara pembeli dan penjual sehingga harga tetap terkendali. Sekaligus menunjukkan kepada masyarakat bahwa stok pangan yang dimiliki menjelang hari Raya Idul Adha cukup.
Berita Terkait
-
BRImo Tembus Rp4.436 Triliun, Bukti Nyata Transformasi Digital BRI
-
SPayLater Bayar QRIS Bareng Lyodra: Belanja Offline Lebih Mudah, Bonus Aktivasi dan Serba Seribu!
-
Transaksi Perdagangan Berjangka hingga Juli 2025 Tembus 5,5 Juta Lot
-
Kenaikan Harga Bahan Pokok Terus Tinggi, Kelas Menengah Banyak Kesulitan Bayar
-
Hati-hati QRIS Bodong, Modus Ini Dipakai Pelaku
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun