Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah membahas penguatan berbagai aspek kerja sama antara Indonesia dan Swiss di bidang ketenagakerjaan.
Ida Fauziyah mengatakan, Indonesia dan Swiss memiliki kerja sama di bidang ketenagakerjaan antara lain melalui MoU regarding Cooperation on Labour and Employment Issues yang ditandatangani pada tahun 18 Juni 2019, serta Agreement on Exchange of Young Professional (AEYP) yang ditandatangani pada 30 November 2021.
"Dalam pertemuan ini kami saling bertukar pandangan dan masukan terkait kerja sama di bidang ketenagakerjaan antar kedua negara yang telah terjalin selama ini," kata Ida Fauziyah saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder, di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (27/6/2024).
"Kedua MoU tersebut secara prinsip sudah berjalan, terutama untuk MoU regarding Cooperation on Labour and Employment Issues, itu sudah terimplementasi dengan adanya Joint Working Group (JWG) yang bersifat resiprokal," katanya.
Ida Fauziyah menjelaskan, melalui MoU regarding Cooperation on Labour and Employment Issues, telah terlaksana 3 kali JWG yang dilaksanakan secara bergantian antara Indonesia dan Swiss. Adapun JWG ke-4 akan dilaksanakan tahun ini di Indonesia.
"Tindak lanjut kerangka kerja sama ini cukup konkrit karena memberikan ruang bagi perwakilan tripartit untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkait isu-isu ketenagakerjaan, sehingga memudahkan pihak Pemerintah dalam memberikan konklusi yang lebih komprehensif," jelasnya.
Ida pun mengatakan bahwa MoU ini akan segera berakhir dan layak untuk diperpanjang. Ia pun berharap nantinya MoU Perpanjangan dapat mencakup hal-hal konkrit yang mudah untuk diimplementasi dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara.
"Kedua negara memandang bahwa MoU begitu penting bagi kedua negara, sehingga diharapkan MoU tersebut dapat segera diperbarui mengingat MoU tersebut akan berakhir pada tahun ini," jelasnya.
Adapun untuk kesepakatan AEYP merupakan bagian dari tindak lanjut Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA).
Baca Juga: Hasil Euro 2024: Niclas Fuellkrug Selamatkan Jerman dari Kekalahan Atas Swiss dengan Skor Imbang 1-1
Hanya saja hingga saat ini kerja sama ini masih menghadapi beberapa tantangan dalam implementasinya. "Perlu pencermatan lagi untuk efektivitas implementasinya terkait dengan pelaksanaan dari AEYP tersebut, karena ada great potential for young generation antara pihak Swiss maupun Indonesia," ujarnya.
Berita Terkait
-
Wamenaker Sambut Baik Program CoE yang Diterapkan UMM
-
Tak Cuma PDN Kominfo, Kini BPJS Ketenagakerjaan Diduga Jadi Korban Peretasan Hacker
-
Menaker Minta Mediator Lakukan Upaya Pencegahan agar Tak Terjadi Perselisihan dalam Hubungan Industrial
-
Menaker: Instruktur Jadi Motor Penggerak Utama Ciptakan Tenaga Kerja yang Kompeten
-
Tekan Angka Pengangguran, Berikut Sederet Regulasi dalam Membangun Sistem Informasi Pasar Kerja
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga