Suara.com - Great Giant Foods (GGF), brand entity dari Sunpride, Sunpride Lyfe, Duta, Oriji, Re.juve, Bonanza, Hometown dan Cap Kodok menggunakan maggot (belatung) untuk mengurai limbah organik yang dihasilkan menjadi kompos. Selanjutnya maggot diolah menjadi tepung maggot yang berfungsi sebagai salah satu bahan dasar pembuatan pupuk cair organik.
Presiden Direktur GGF, Tommy Wattimena menjelaskan, praktik ekonomi sirkular yang diterapkan merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga keberlanjutan. Sebab ekonomi sirkular merupakan sistem ekonomi yang memanfaatkan kembali apa yang telah digunakan di awal, sehingga tidak ada bagian yang terputus dalam manajemen rantai pasokan.
"Contohnya seperti maggot yang kami budidayakan ini. Jadi maggot ini kami budidayakan untuk mengolah limbah-limbah organik seperti kulit pisang, nanas dan jambu. Kemudian maggot ini kami jadikan tepung maggot untuk membuat pupuk organik. Jadi tidak ada limbah sampah yang kami buang begitu saja," urai Tommy Wattimena saat ditemui di acara Green Economy Expo di Jakarta Convention Center beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Tommy menjelaskan, pihaknya melakukan riset dan pengembangan budidaya maggot selama 4 tahun. Hasilnya, maggot ini terbukti mengandung protein yang tinggi, sehingga bisa mensubstitusi bahan-bahan yang digunakan sebelumnya untuk membuat pupuk organik. Adapun protein yang sebelumnya digunakan dalam membuat pupuk organik adalah tepung ikan atau tepung kedelai.
Kendati demikian, pupuk organik yang mengandung maggot masih digunakan untuk perkebunan internal perusahaan. Sebab kebun yang ada di Lampung dan Jawa Timur kebutuhannya mencapai 5 ton per bulan, sedangkan produksi maggot masih ada di angka 3 ton per bulan.
"Masih digunakan untuk perusahaan belum keluar," imbuhnya.
Sementara untuk para petani plasma dan mitra, GGF sejauh ini sudah memberikan edukasi mengenai budidaya maggot. Sehingga limbah yang dihasilkan tidak dibuang sia-sia.
Berita Terkait
-
7 Mitos Protein, Benarkah Lansia Dilarang Banyak Protein?
-
Konsumsi Protein Hewani Masih Rendah, Industri Peternakan Perlu Diperkuat
-
Peternakan Sapi A2 di Garut: Mengatasi Tantangan Gizi dengan Teknologi Canggih
-
6 Manfaat Makan Telur Setiap Hari untuk Kesehatan, Bukan Cuma Bikin Kenyang
-
Ibu Hamil Wajib Tahu, Ini Jenis Kacang yang Baik Dikonsumsi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun