Suara.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) mendukung aksi mitigasi perubahan iklim Indonesia melalui perlindungan ekosistem karbon biru.
Dukungan ini diwujudkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta beberapa perusahaan BUMN dan asosiasi untuk Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang fokus pada rehabilitasi mangrove dalam rangka pemenuhan target Program Rehabilitasi Mangrove Nasional.
Departemen Head Program TJSL Pelindo, Febrianto Zenny Sulistyo mengatakan, dukungan ini merupakan wujud komitmen Pelindo untuk berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim dan perlindungan lingkungan khususnya terkait karbon biru. Rehabilitasi mangrove tidak hanya penting untuk menyerap karbon tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir yang memiliki dampak langsung pada kehidupan masyarakat di sekitar pesisir.
“Pelindo selalu mendukung inisiatif yang berfokus pada konservasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Pelindo menjadi BUMN pertama yang ikut serta dalam MoU dan PKS Rehabilitasi Mangrove bersama 3 Kementerian sejak tahun 2021 dan terus menjaga komitmen hingga saat ini. Semoga upaya ini menginspirasi lebih banyak pihak untuk berpartisipasi pada upaya konservasi dan restorasi ekosistem karbon biru serta untuk membantu pencapaian program pemerintah khususnya juga dalam mendukung National Blue Carbon Action Partnership," ujar Febrianto usai penandatangan PKS tersebut di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Indonesia berkomitmen mendukung Perjanjian Paris UNFCCC guna membatasi kenaikan suhu rata-rata global hingga 1,5°C dengan meningkatkan target kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC).
Dalam NDC terbaru, Indonesia berkomitmen meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca dari 29 persen menjadi 31,89 persen melalui dukungan nasional, dan dari 41 persen menjadi 43,20 persen dengan dukungan internasional. Indonesia memiliki luas ekosistem mangrove terbesar di dunia dengan 3,31 juta hektar, yang mencakup sekitar 20 persen dari total luas mangrove dunia. Sementara itu, ekosistem lamun di Indonesia mencakup sekitar 1,8 juta hektar.
Mangrove dan lamun di Indonesia menyimpan sekitar 3,14 miliar metrik ton karbon, yang setara dengan 17 persen karbon yang tersimpan di ekosistem pesisir bumi. Selain kemampuan besar dalam menangkap dan menyimpan karbon dalam sedimennya, ekosistem ini juga memberikan banyak manfaat lain seperti perlindungan pantai, habitat bagi keanekaragaman hayati, tempat mencari makan bagi banyak spesies laut yang bernilai tinggi, serta layanan sosial-ekologis dan pariwisata.
Febrianto menambahkan, sebagai BUMN di bidang jasa kepelabuhanan, Pelindo fokus mewujudkan jaringan ekosistem maritim nasional, melalui peningkatan konektivitas integrasi pelayanan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Namun di sisi lain, kami juga memiliki tugas mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s), khususnya di bidang pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Baca Juga: Srikandi Pegadaian Resmi di Kukuhkan Tepat di Hari Kebaya Nasional
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Suara dari Timur: Mengenang Ajoeba Wartabone dan Api Persatuan Indonesia
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi