Suara.com - PT Waskita Karya Tbk menyatakan, terus aktif memantau kondisi keuangan dan kinerja grup. Perusahaan turut mengeksplorasi dan menjalankan berbagai strategi, meliputi penerapan delapan stream penyehatan keuangan.
Salah satunya menyelesaikan proses restrukturisasi bersama dengan Konsultan Konsorsium guna mengatur kembali berbagai ketentuan yang ada dalam dokumen instrumen utang perbankan dan utang obligasi perseroan. Dalam hal ini, Waskita Karya mengusulkan penyesuaian skema penyelesaian utang atas instrumen utang perbankan dan utang obligasi perseroan sesuai kemampuan keuangan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengungkapkan, saat ini restruksturisasi utang atau Master Restructuring Agreement (MRA) masih dalam proses persetujuan kepada kreditur perbankan dan obligasi. Disebutkan, dari sisi obligasi menyisakan satu dari empat seri yang belum memberikan persetujuan atas skema restrukturisasi.
"Adapun tiga seri obligasi telah berjalan skema restrukturisasinya. Kreditur perbankan secara prinsip telah memberikan persetujuan dan saat ini masih menunggu finalisasi secara administrasi yang ditargetkan dapat dicapai pada kuartal tiga 2024," jelas pria yang akrab disapa Oho itu dalam catatan Laporan Keuangan Semester I 2024 yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI).
Di tengah upaya memperbaiki kinerja keuangan, kata dia, perseroan tetap mencatatkan pendapatan. Dalam laporan keuangan sampai Juni 2024 yang dikutip Sabtu (27/2/2024), Waskita Karya mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,47 triliun per Juni 2024.
Dari laporan itu disebutkan, pendapatan tersebut ditopang dari jasa konstruksi sebesar Rp 3,12 triliun. Ada pula pendapatan bunga dari jasa konstruksi sebanyak Rp Rp 23,85 miliar.
Penjualan beton atau precast turut berkontribusi sebesar Rp 610,96 miliar terhadap pendapatan perseroan. Kemudian ditambah juga oleh pendapatan jalan tol yang mencapai Rp 563,34 miliar.
Oho menambahkan, kinerja Gross Profit Margin (GPM) perusahaan sampai kuartal II 2024 naik menjadi 13,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar 8,8 persen. Dijelaskan, kenaikan itu seiring profil proyek yang lebih baik terutama proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga mendukung optimalisasi kemajuan konstruksi dan lean project.
Lalu dari sisi kinerja EBITDA, perseroan masih mampu menjaga di level positif sebesar Rp 148 miliar. Perusahaan berkode saham WSKT ini pun mendapatkan dukungan pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) pada 2015 sebesar Rp 3,5 Triliun dan PMN pada 2021 sebesar Rp 7,9 Triliun.
Baca Juga: Minggu Depan Sri Mulyani Lelang Surat Utang Lagi, Kali Ini Berbentuk Syariah
Sebagai BUMN Konstruksi, Waskita Karya aktif mengerjakan sejumlah proyek. Sampai kuartal kedua tahun ini, total nilai kontrak yang dikelola mencapai Rp 44,7 triliun atau 82 proyek, sebanyak 39 persen di antaranya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Kepercayaan pemerintah terhadap kinerja Perusahaan masih tinggi. Maka hingga saat ini Perusahaan dipercaya untuk mengelola 12 Proyek IKN dengan Nilai Kontrak porsi Waskita sebesar Rp 7,7 triliun," tutur Oho.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah