Suara.com - Pengembangan sasaran program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang direalisasikan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dalam mendorong pemberdayaan masyarakat, meraih tiga kategori penghargaan dalam ajang Nusantara CSR Award 2024, dari La Tofi School Of Social Responsibility.
Hal ini melihat peran Pupuk Kaltim yang dinilai mampu menjalankan program TJSL secara optimal, utamanya keselarasan inisiatif terhadap pencapaian indikator SDGs.
VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, menjelaskan tiga penghargaan tersebut masing-masing Kategori Kemiskinan melalui gagasan Pertanian Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA), lalu Kategori Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi pada inisiasif Pujasera NPK Pelangi, serta penghargaan khusus berupa Trofi Keris Kehormatan bagi Direktur Utama Pupuk Kaltim, yang dinilai berhasil mendorong optimalisasi sasaran TJSL sebagai perwujudan pemimpin transformasi bisnis berkelanjutan.
"Aspek pemberdayaan merupakan salah satu fokus implementasi TJSL Pupuk Kaltim, yang sengaja diinisiasi untuk memaksimalkan potensi serta peluang dalam mendorong kesejahteraan dengan dampak yang lebih luas di masyarakat," ujar Sugeng, ditulis Sabtu (28/7/2024).
Menurut dia, dengan menekankan pembinaan pada aspek pemberdayaan, Pupuk Kaltim tidak hanya melakukan perbaikan sosial dari sisi kesejahteraan, tapi juga menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat dalam mewujudkan kemandirian, seiring makin bertumbuhnya sektor usaha.
Pembinaan pun disasar mulai tahap awal di taraf usaha mikro, yang terus didorong agar usaha binaan semakin berkembang dan naik kelas melalui pendampingan intensif.
Seperti program PKT BISA, yang awalnya dirancang untuk mendorong perbaikan kualitas lahan secara berkelanjutan di Dusun Babadan, Desa Kepuh Rejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Program ini kemudian dikembangkan untuk mewujudkan ekonomi sirkular di sektor pertanian dengan menggiatkan pemanfaatan kompos, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Masyarakat Babadan dibekali keterampilan mengolah kompos dari limbah peternakan dengan pendampingan bertahap. Hal ini memungkinkan mereka memproduksi kompos bernilai tinggi yang dapat digunakan pada lahan garapan masing-masing, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang signifikan.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Komitmen Dukung Pertanian Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Seiring waktu, lahan pertanian di Dusun Babadan yang sebelumnya kurang produktif mulai menunjukkan perubahan positif. Dengan luas lahan produktif mencapai 40 hektare, komoditas utama seperti kacang tanah, padi, dan jagung dapat digarap optimal.
"Seiring perubahan pola pertanian dan kondisi lahan, pengetahuan serta keterampilan warga mengenai sektor agrikultur juga semakin pesat. Potensi kompos dikembangkan melalui unit usaha masyarakat agar berdampak positif pada kesejahteraan petani," terang Sugeng.
Program ini kini telah berkembang menjadi kelompok besar bernama "Babadan Makmur," yang terdiri dari beberapa kelompok binaan seperti Koperasi Mandiri Lintas Generasi, Kelompok Pertanian Dusun Babadan, Kelompok Peternakan Muda Mandiri, Kelompok Perikanan Tirto Wening, Kelompok UMKM Ibu-Ibu Milenial, dan Kelompok Kompos Tabur Makmur.
Kerjasama strategis antar kelompok menciptakan rantai nilai yang berkesinambungan, dengan lebih dari 100 anggota aktif berpartisipasi.
"Program ini juga mendapatkan pengakuan internasional melalui penghargaan AREA 2024. Hal ini pun diharap mendorong terciptanya swasembada pangan secara berkelanjutan, sebagai bentuk nilai tambah dalam mewujudkan ekonomi sirkular di bidang pertanian," lanjut Sugeng Suedi.
Selanjutnya program Pujasera NPK Pelangi, digagas Pupuk Kaltim untuk memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan melalui pembinaan UMKM.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal