Suara.com - McDonald's melaporkan penurunan penjualan global untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun karena konsumen yang tertekan oleh inflasi mencari pilihan yang lebih murah dan mengurangi makan di luar.
Sejak April hingga Juni 2024, penjualan global McDonald's turun 1 persen, penurunan pertama sejak kuartal terakhir 2020 ketika pandemi COVID-19 dan pembatasan pemerintah memaksa bisnis tutup dan orang-orang tinggal di rumah.
Gerai makanan yang dioperasikan oleh pemegang lisensi ini mengalami penurunan lebih tajam dengan penjualan turun 1,3 persen. Penurunan ini dipengaruhi oleh sentimen konsumen yang lemah di Tiongkok dan boikot di Timur Tengah karena anggapan bahwa McDonald's mendukung Israel.
CEO McDonald's, Chris Kempczinski, mengatakan konsumen sekarang menjadi sangat selektif dalam pengeluaran mereka. Sebelumnya, McDonald's mendapatkan keuntungan dari konsumen yang beralih dari restoran yang lebih mahal ke jaringan makanan cepat saji ini.
"Kami melihat penurunan perdagangan, tetapi konsumen berpendapatan rendah lebih banyak yang meninggalkan pasar, makan di rumah, dan mencari cara lain untuk menghemat uang," kata Kempczinski dalam konferensi dengan para investor, dikutip dari Al Jazeera pada Selasa (30/7/2024).
Kempczinski menambahkan bahwa meskipun pelanggan masih menganggap McDonald's sebagai jaringan makanan cepat saji dengan nilai terbaik, perbedaan nilai dengan pesaing telah menyusut.
"Kami sedang berupaya memperbaikinya dengan cepat," katanya.
Para eksekutif menyebutkan bahwa tawaran makanan seharga $5 yang diluncurkan pada bulan Juni telah terjual melebihi ekspektasi, dan promosi ini akan diperpanjang di sebagian besar gerai AS setelah bulan Agustus.
"Kami bertekad untuk menghidupkan kembali pertumbuhan pangsa pasar di semua pasar utama kami terlepas dari kondisi pasar yang ada. Ini tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi akan terjadi," kata Kempczinski.
Baca Juga: Peringatan Keras dari Iran Untuk Israel Terkait Serangan ke Golan
Belakangan, McDonald's diboikot karena dianggap sebagai produk pendukung Israel. Gerakan boikot Israel dan boikot McDonald's menggema di belahan dunia. Salah satunya datang dari organisasi BDS yang secara keras memboikot McD.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Biodata dan Karier Thomas Sugiarto Oentoro, Resmi Jabat Wakil Direktur Garuda Indonesia
-
Menkeu Purbaya Beri Diskon PPN 6 Persen untuk Tiket Pesawat Domestik Kelas Ekonomi
-
Mampukah Stimulus BLT Gairahkan Ekonomi Akhir Tahun?
-
Ada BLT Rp300 Ribu Cair Bulan Ini, Siapa Saja yang Berhak Menerimanya?
-
Investasi Sektor Properti dan Pariwisata di Jakarta Utara Tumbuh Signifikan
-
Hari Pangan Sedunia, BRI Peduli Komitmen Dukung Ketahanan Pangan Melalui Panen Raya BRInita
-
Ignasius Jonan Sekarang Menjabat Apa? Ingat Lagi Katanya Soal Kereta Cepat
-
Investasi Asing di RI Makin Loyo di Dua Kuartal Terakhir, Ini Kata Rosan Roeslani
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Penerapan Izin Investasi "Fiktif Positif" Terkendala Sistem di Daerah, Rosan: PR-nya Tidak Mudah!