Suara.com - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) membukukan kenaikan laba bersih di semester I 2024 sebesar 0,5 persen menjadi 58 juta dolar AS, dari periode yang sama tahun sebelumnya 57,6 juta dolar AS.
Adapun kenaikan keuntungan tersebut dipengaruhi dari peningkatan kepemilikan pada Salak-Darajat.
Sementara untuk pendapatan perseroan selama enam bulan 2024, mencapai 290,1 juta dolar AS dengan EBITDA sebesar 247,9 juta dolar AS.
Direktur Utama BREN, Hendra Soetjipto Tan mengatakan, perseroan terus melanjutkan inisiatif efisiensi biaya dan menjaga keunggulan operasional.
Hal ini tercermin dalam margin EBITDA yang tetap terjaga di atas 85 persen dengan Net Capacity Factor yang tetap berada di atas 90 persen.
"Dari sisi neraca, rasio utang bersih terhadap ekuitas kami tetap stabil di angka 2,3x, mencerminkan kemampuan keuangan kami untuk melanjutkan rencana pertumbuhan perusahaan di tahun-tahun mendatang," papar Hendra dalam keterangannya ditulis Senin (5/8/2024).
Hendra menyampaikan, pembangkit listrik tenaga angin baru yang dimiliki perseroan yakni PLTB Sidrap 1, menunjukkan hasil yang sangat signifikan dengan produksi tertinggi di Mei sejak COD dan produksi semester pertama tertinggi sejak 2019.
Kondisi angin yang menguntungkan telah mendorong peningkatan produksi. Sehingga kondisi ini memberikan kontribusi yang sangat baik terhadap kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.
"Memasuki musim angin kuat, kami mengantisipasi kinerja Sidrap 1 yang akan tumbuh pada kuartal berikutnya, menegaskan pentingnya nilai portofolio energi kami yang terdiversifikasi," tuturnya.
Baca Juga: Dukung Transisi Energi, BREN Mantapkan Langkah di Sektor Energi Terbarukan
Kedepan, Hendra menyampaikan, perseroan juga akan menambah kapasitas aset geothermal yang dimiliki perusahaan melalui program retrofit dan penambahan unit baru.
"Untuk lebih meningkatkan kapasitas kami, kami akan mengembangkan aset geothermal yang saat ini masih dalam tahap pengembangan, Hamiding dan Suoh Sekincau, serta mengembangkan Sidrap 2 yang tendernya diharapkan akan dimulai pada paruh kedua tahun 2024," katanya.
Tercatat per 6 bulan 2024, total aset BREN tumbuh 5,6 persern dari akhir 2023 menjadi 3,704 juta dolar AS.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik
-
Bahlil Ungkap Update Terkini Pemulihan Jaringan Listrik Aceh: 4 Kabupaten Pemadaman Bergilir
-
Aturan UMP Baru, 5 Provinsi Luar Jawa Jadi Kandidat Gaji Tertinggi